Calon Independen Ramai, Pengamat : Gara-gara Mahar Politik dan Mesin Partai tak Bekerja

Pemilihan Kepala Daerah. Berita Sumatra Barat; Asrinaldi

Pengamat Politik dari FISIP Unand, Asrinaldi (Foto: Ist)

Padang, Padangkita.com - Ramainya pasangan calon independen pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sumatra Barat (Sumbar) tahun 2020 ini ditengarai karena ketidakpercayaan kandidat pada partai politik, mahalnya mahar politik dan mesin partai yang tidak bekerja.

Pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas, Asrinaldi memaparkan, para kandidat mengambil jalur independen untuk maju di pilkada karena tidak adanya kepastian mereka bisa diusung atau tidak.

Mereka harus mengikuti proses panjang yang menguras energi, waktu dan uang. Mulai dari pendaftaran, sosialisasi, survei, hingga lobi-lobi ke pengurus pusat.

"Penetapan calon yang akan diusung ditetapkan oleh pengurus pusat salah satu pemicu ketidakpercayaan kandidat pada partai politik. Mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk lobi-lobi. Kadang, ada pula makelar yang bermain untuk menghubungkan para kandidat dengan pengurus pusat," ujar Asrinaldi.

Di sisi lain, mesin partai sering kali tidak bekerja ketika proses kampanye. Akhirnya, calon yang diusung tetap harus membuat tim sendiri untuk berjuang memenangkan Pilkada. "Karena memikirkan kondisi itu, akhirnya banyak yang memutuskan maju melalui jalur independen," ulasnya.

Mengatasi persoalan ini, menurut Asrinaldi partai politik harus berbenah. Yaitu memastikan tidak ada mahar untuk calon yang akan diusung, seperti yang sudah diterapkan salah satu parpol.

kemudian kewenangan penetapan calon harus dialihkan ke pengurus daerah. "Pengurus pusat cukup mengetahui sajalah. Pengurus daerah yang lebih paham kondisi daerahnya. Dengan penetapan di pengurus daerah, biaya bisa dikurangi," papar Asrinaldi.

Sekadar diketahui, berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar, ada 14 pasang kandidat kepala daerah yang maju dari jalur independen, baik yang maju di pemilihan gubernur, bupati, maupun wali kota se-Sumbar.

Berikut nama-nama bakal calon pasangan independen untuk Pilgub Sumbar dan pilkada kabupaten dan kota seperti dirilis langgam.id :

Kabupaten Solok (Hendra Saputra-Mahyuzil Rahmat)

Kabupaten Sijunjung (Endre Saifoel-Nasrul)

Kabupaten Padang Pariaman (Ramal Saleh-Rustam)

Kabupaten Agam (Mishar-Syamsul Bahri dan Suhatril-Muhammad Tonic)

Kabupaten Limapuluh Kota (Ferizal Ridwan-Nurhkalis dan Maskar M DT Pobo-Masril)

Kabupaten Solok Selatan (Jhon Matias-Jufril)

Kabupaten Pasaman Barat (Agus Susanto-Rommy Candra, dan Marta Gunawan-Lili Syukri)

Kota Bukittinggi (Ramlan Nurmatias-Syahrizal Dt Palang Gagah, dan Martias Tanjung-Taufik Dt Nan Laweh)

Kabupaten Pasaman (Antoni-Rahmat Setia)

Calon Gubernur Sumbar (Fakhrizal-Genius Umar)

(pk-04)


Baca berita Sumatra Barat dan Pemilihan Kepala Daerah terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri