Batusangkar, Padangkita.com – Ratusan masyarakat Tanah Datar mengantarkan jenazah Nabila Mira Miranda ke peristirahatan terakhirnya.
Almarhumah berusia 24 tahun itu adalah putri pasangan Muhammad Shadiq Pasadigoe dan Ny. Betty Shadiq Pasadigoe. Shadiq pernah jadi bupati Tanah Datar selama dua periode, sedangkan Ny. Betty jadi anggota DPR RI satu periode.
Nabila meninggal dunia di Jakarta, Senin (1/11/2021) malam. Kabar duka itu cepat meluas di kalangan perantau Tanah Datar yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
Mendapati informasi, massyarakat pun spontan berdatangan ke rumah duka, di belakang Masjid Taqwa Parak Juar, Nagari Baringin, Kecamatan Lima Kaum.
Selasa (2/11/2021) pagi, jenazah Nabila diberangkatkan dari Jakarta dan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sekira pukul 08.00 WIB. Kemudian tiba di Batusangkar sekira pukul 10.30 WIB. Almarhumah langsung disemayamkan di Masjid Taqwa Parak Juar menunggu masuknya waktu Salat Zuhur.
Jenazah Nabila dimakamkan di samping rumah orangtua Shadiq dan Betty, terpaut jarak beberapa langkah dari Masjid Taqwa itu.
Selain warga dan tokoh masyarakat Tanah Datar, prosesi penyelenggaraan jenazah sejak salat hingga pemakaman juga diikuti Bupati Eka Putra, Wakil Bupati Richi Aprian, dan sejumlah pejabat.
Picer Nikander, kakak Almarhum tak berkesempatan mengantar jenazah hingga ke peristirahatan terakhir, karena sedang bertugas dan tinggal di Jepang. Sementara tiga saudara perempuan Nabila, yakni Nadiah Firzana Muti, Naura Ghassani Muti, dan Nausilla Hasanah Muti terlihat tak kuasa membendung air mata.
Nabila sendiri, setamat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2018, langsung bekerja di Korea, lalu kemudian di Singapura.
Baca juga: Pengangguran Terus Bertambah di Tanah Datar, Pemkab Andalkan BLK Jadi Solusi
Shadiq bercerita, nama Nabila Mira Miranda itu diberikan Prof. Dr. Quraish Shihab, seorang ahli tafsir Al-Quran yang juga pernah menjadi Menteri Agama Republik Indonesia. (djp/pkt)
