Lubuk Basung, Padangkita.com - Bupati Agam, Dr. Andri Warman berharap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN) di kabupaten itu sejalan dengan program pemerintah setempat.
"Peran ninik mamak sangat menentukan terhadap maju mundurnya suatu nagari. Kini Kabupaten Agam miliki 82 nagari definitif dan 23 nagari persiapan, sehingga butuh dukungan dari tokoh adat untuk melakukan pembangunan," ujar Dr. Andri Warman saat hadiri pelantikan pengurus KAN Paninjauan, Kecamatan Tanjung Raya, Kamis (27//2022) lalu.
Dia melanjutkan, biarpun pemerintahannya bagus, katanya, tanpa peran ninik mamak akan sulit dalam memajukan nagari, apalagi Kabupaten Agam yang cukup luas ini. Dengan begitu, ia berharap KAN terkhusus KAN Paninjauan yang baru saja dilantik, untuk buat program kerja dalam memajukan nagari masing-masing.
“Kita harap programnya sejalan dengan program Pemkab Agam, agar apa yang dilaksanakan bisa sinkron dalam memajukan daerah ini,” sebut bupati yang akrab disapa AWR itu.
Di hadapan para pengurus KAN Paninjauan yang baru dilantik dan masyarakat, ia menjabarkan berbagai program unggulan dengan harapan didukung penuh oleh lembaga nagari.
“Ada berbagai program unggulan yang kita laksanakan terutama terkait pendidikan, salah satunya menyangkut adat istiadat,” terangnya.
Menurutnya, keberadaan KAN sangat mendukung terhadap pengembangan adat istiadat, apalagi Ketua KAN Paninjauan ini berlatar belakang sebagai dosen di ISI Padang Panjang. Sebagai seorang dosen di perguruan tinggi seni, ulasnya, punya metoda tersendiri, dalam mengembangkan seni budaya Minangkabau di Kabupaten Agam khususnya di Paninjauan.
Sementara itu, Ketua KAN Paninjauan Dr. Ediwar Dt Kayo mengatakan, pengembangan seni budaya memang menjadi salah satu program kerjanya bersama jajaran pengurus.
“Kita berkomitmen bagaimana seni budaya di Paninjauan ini dapat berkembang, sehingga harus ada regenerasi untuk melestarikannya ke depan,” katanya.
Di Paninjauan jelasnya, ada berbagai seni budaya seperti silek, tambua tansa, talempong uwaik-uwaik dan lainnya. Ini katanya perlu dikembangkan pada generasi muda.
Baca Juga : Fakta Seputar Burung Rangkong Kangkerang Perut Putih yang Ditemukan di Agam, Nomor 7 Paling Unik
“Seni budaya perlu regenerasi supaya ndak lakang dek paneh, ndak lapuak dek hujan. Artinya seni budaya ini jangan sampai pudar akibat perubahan zaman,” ujarnya. [*/Pkt]