Agam, Padangkita.com - Sebanyak 16 tim Ramadan dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) untuk memonitoring pelaksanaan ibadah Ramadan di seluruh nagari dan kecamatan di daerah tersebut.
Bupati Agam Indra Catri mengatakan tugas tim Ramadan yang dibentuk kali ini selain bertemu dengan tokoh masyarakat juga menggelar diskusi dengan pengurus masjid dan musala.
Indra mengakui saat ini masih terdapat beberapa masjid dan musala yang masih menggelar salat Jumat dan tarawih meski jumlahnya tidak terlalu banyak.
Dia mengimbau kepada warga agar melaksanakan ibadah di rumah saja pada tahun ini. Hal ini terkait upaya pencegahan dan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Agam.
“Untuk tahun ini, mari kita melaksanakan salat jumat dan tarawih di rumah masing-masing,” kata Indra, Minggu (26/4/2020).
Baca juga: PDP Asal Agam Meninggal di RS Achmad Mochtar
Selain itu menurutnya, tim monitoring ibadah Ramadan juga meninjau pasar-pasar tradisional dan nagari. Mereka juga berdialog mengenai penerapan protokol penangangan Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Indra menyatakan pengelola pasar tradisional dan nagari harus berkaca pada kasus di Pasar Raya Padang dan Pasar Payakumbuh.
"Kita harus berkaca pada kasus yang terjadi di Pasar Raya padang serta Pasar Payakumbuh. Akibat tidak menaati aturan social dan physical distancing, puluhan pedagang Pasar Raya Padang dinyatakan positif Covid-19, beberapa hari Pasar Raya ditutup," jelasnya.
Bupati berharap Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Agam bisa bertindak tegas agar peristiwa serupa tidak terjadi di Agam.
4 filter untuk menghambat penyebaran Covid-19
Bupati Indra Catri menjelaskan terdapat 4 filter untuk menghambat penyebaran Covid-19, yaitu pos pemantauan perbatasan provinsi, pos pemantauan kabupaten, pos pemantauan nagari, dan kesadaran dari masyarakat untuk menerapkan aturan social dan physical distancing.
Masyarakat menurutnya merupakan garda terdepan pemutus mata rantai penyebaran Covid-19. Untuk masyarakat dan pemerintah nagari memperkuat komunikasi dan ketangguhan untuk memutus penyebaran tersebut.
“Dengan semakin tangguhnya nagari, insya allah transmisi penyebaran Covid-19 di tingkat lokal, dapat ditekan mendekati zero,” ujar Indra Catri.
Sementara itu, Ketua Harian GTP2 Covid-19 Agam Martias Wanto seluruh ormas keagamaan di Agam telah mendukung penerapan PSBB di Kabupaten Agam.
"Ini berarti, kegiatan ibadah berjemaah di masjid dan musala dialihkan ke rumah masing-masing,” ujar Martias Wanto. [*/abe]