Cetatan mengenai Bung Hatta dan sepakbola ketika masa perjuangan adalah sewaktu menjalani pengasingan di Banda Neira. Cuma, Bung Hatta dan Bung Syahrir bermain bola kala itu hanya untuk menghilangkan suntuk dan mengisi hari-hari mereka selama di pengasingan.
Selama di Banda Neira, kehadiran Bung Hatta dan Bung Sjahrir cukup menyita perhatian masyarakat, begitupun saat bermain sepakbola.
Saat di Banda Neira, Bung Hatta tergabung dalam perkumpulan sepak bola yang disebut “Kampung Ratu”.
Di dalam perkumpulan sepak bola ini Bung Hatta bermain dengan posisi pemain bertahan atau bek, sedangkan Bung Sjahrir bermain dengan posisi sayap kanan atau right winger.
Apabila Bung Hatta dan Bung Sjarhrir bermain maka ramailah orang-orang berdatangan untuk melihat aksinya.
Selain untuk melihat permainan ciamik dari kedua tokoh Bung Hatta dan Bung Sjahrir, para masyarakat juga ingin melihat gaya “khas” yang diperlihatkan Bung Hatta dalam berbusana dan gaya bermain sepakbolanya.
Tapi Bung Hatta dan Bung Syahrir bermain bola hanya untuk mengisi hari-hari mereka selama di pengasingan. Selain itu, Bung Hatta dan Syahrir lebih banyak membaca dan menulis selama berada di pengasingan tersebut.
"Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekadar nama dan gambar seuntaian pulau di peta...." - Mohammad Hatta