Jakarta, Padangkita.com - Pembangunan infrastruktur jalan tol yang cukup masif dalam beberapa tahun terakhir ini, kini telah terbukti sangat membantu para pengusaha perusahaan otobus (PO) dalam meningkatkan lini usahanya.
Jalan Tol Trans Jawa yang kini tersambung dari ujung Barat di Merak, hingga ujung Timur di Probolinggo, jelas menjadi suatu faktor pendorong bagi pertumbuhan bisnis moda transportasi bus di tanah air. Keberadaan jalan tol yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa, dengan sendirinya akan memangkas waktu tempuh, yang pada akhirnya akan menawarkan lebih banyak keuntungan bagi PO.
Selain infrastruktur jalan tol, perbaikan yang dilakukan terhadap terminal-terminal bus juga terlihat mulai berdampak cukup signifikan, bagi kenaikan jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi bus pada beberapa waktu terakhir ini.
Sebuah kombinasi antara keberadaan jalan tol dan perbaikan kondisi terminal, pada akhirnya bisa menyedot lebih banyak jumlah penumpang. Beberapa hal inilah yang kemudian menjadi katalis dalam perkembangan moda transportasi bus.
Perkembangan moda transportasi bus saat ini terlihat semakin memanjakan penumpang. Bukan cuma dari sisi tampilannya yang lebih baik dan segar, kualitas perjalanan yang dialami oleh para penumpang juga semakin meningkat, khususnya jika dilihat dari sisi kenyamanan selain kenyamanan.
Selain kenyamanan yang ditawarkan pada bagian dalam kabin bus, khususnya dari sisi kursi yang digunakan, salah satu komponen lain yang cukup berpengaruh pada kenyamanan pada bus adalah suspensi yang digunakan.
Seiring waktu hingga saat ini, suspensi yang ada pada bus mulai berganti dari penggunaan per daun ke suspensi udara atau lebih dikenal dengan air suspension. Harus diakui jika penggunaan air suspension pada kendaraan bus memang punya kelebihan, jika dibandingkan dengan penggunaan per daun, khususnya dalam hal kenyamanan.
Sistem suspensi udara mempunyai tingkat kenyamanan yang lebih tinggi, jika dibandingkan dengan sistem per daun. Penyebabnya adalah gerakan air suspension sangat lembut dan bahkan bisa dikatakan tidak berisik, sehingga memberikan kenyamanan yang lebih bagi para penumpangnya.Namun dibalik hal tersebut tetap ada sedikit kekurangan dari penggunaan air suspension ini. Kekurangan dari suspensi udara adalah harganya yang lumayan lebih mahal, jika dibandingkan dengan suspensi per daun. Namun memang kenyamanan yang didapatkan nantinya harus dibayar cukup mahal oleh para pengusaha PO bus.
Namun walaupun harga yang ditawarkan cukup mahal, pada akhirnya penumpang yang akan diuntungkan, karena bisa menaiki bus yang jauh lebih nyaman untuk perjalanan jauh. Di sini bukan berarti bahwa penggunaan per daun pada armada bus membuat tidak nyaman.
Hingga kini, penggunaan per daun memang masih banyak digunakan, dikarenakan memang dari segi harga dan perawatan memang lebih mudah, jika dibandingkan dengan penggunaan per daun pada moda transportasi bus.
Bus yang menggunakan per daun juga menawarkan kenyamanan bagi para penumpang, namun memang tidak senyaman bus yang menggunakan air suspension. Di sinilah kemudian beberapa pemilik PO banyak yang memilih untuk menggunakan air suspension. Suspensi udara sendiri ada yang bawaan asli dari sasis, namun ada juga yang hasil modifikasi dari karoseri.
Bus yang menggunakan suspensi udara memang sudah terbukti membuat bantingannya menjadi lebih halus. Suspensi udara juga sudah terbukti bisa menghadirkan kenyamanan yang lebih bagi penumpang dan terutama untuk jarak tempuh yang jauh.Getaran yang ditimbulkan dari ban ketika berada di atas aspal, dapat direndam dengan kualitas yang lebih baik. Karena menggunakan udara sebagai peredamnya sehingga mengurangi kebisingan dan getaran, yang pada akhirnya akan menambah kenyamanan selama perjalanan.
Baca Juga: Teknologi Canggih Bukan Jaminan!! Ini Lo Daftar Sasis Tronton yang Kurang Laku di Indonesia
Jadi bagaimana pendapat sobat busmania mengenai kecanggihan suspensi udara yang digunakan pada moda transportasi bus di tanah air? Silahkan beri komentar kalian di media sosial Padangkita.com pada link berita ini. [isr]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News