Padang, Padangkita.com - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengimbau seluruh lurah yang ada di Kota Padang untuk segera mengupdate dan memvalidasi data warga miskin di wilayahnya untuk memudahkan pemerintah dalam upaya pemberian bantuan tanggap darurat secara tepat sasaran,
Bantuan ini diberikan untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi virus corona yang menjangkit di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Bantuan tanggap darurat yang diberikan tersebut berupa logistik dan sembako untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari warga Kota Padang.
Mahyeldi menyebut kebijakan-kebijakan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona seperti menghindari aktivitas keramaian dan melakukan seluruh kegiatan sehari-hari dari rumah pasti berdampak pada perekonomian masyarakat.
Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Satpol PP Kota Padang Perketat Pengawasan
Ia menyebut pekerja harian sektor transportasi seperti tukang ojek, supir angkot serta pedagang kecil atau pelaku UMKM dan masyarakat yang masuk kategori miskin dengan mencari nafkah serabutan per harinya pasti akan terdampak.
"Maka itu kita perlu sikapi ini semaksimal mungkin, agar dalam upaya penanganan efek covid-19 ini tidak berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat," ujar Mahyeldi dalam keterangan tertulis yang diterima Padangkita.com, Rabu (25/3/2020).
Menyangkut hal tersebut, Mahyeldi menyebutkan bahwa Pemerintah Pusat juga sudah mengeluarkan kebijakan dan imbauan agar Pemda memberikan toleransi penambahan waktu bayar iuran pinjaman lunak apa saja bagi masyarakat.
"Kemudian masih banyak kebijakan lainnya," jelasnya.
Selain stimulus ekonomi, Mahyeldi menyebut banyak upaya yang telah dilakukan Pemko Padang menangani penyebaran covid-19 sampai saat in, di antaranya memeriksa ataupun menutup pintu masuk orang yang ingin ke dalam dan ke luar Padang,
Termasuk meliburkan anak sekolah dan ASN yang hamil, menyusui dan memiliki anak usia sekolah serta menutup tempat hiburan, rekreasi dan objek wisata.
Hingga hari ini Rabu (25/3/2020), kasus corona masih nihil di Sumatra Barat dan tercatat 616 orang dalam pemantauan (ODP) serta 29 orang pasien dalam pengawasan (PDP). [try]