Angka Kematian Covid-19 Kemenkes dan RS Online Berbeda, Ini Penjelasan Satgas

libur panjang dengan staycation

Dokter Reisa Broto Asmoro [Foto: BNPB Indonesia/Youtube]

Jakarta, Padangkita.com - Angka kematian akibat virus corona atau Covid-19 yang tercatat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan data yang dihimpun RS online ternyata berbeda. Hingga Rabu (16/9/2020) berdasarkan data Kemenkes yang disampaikan Satgas Covid-19, kematian akibat Covid-19 berjumlah 9.100 orang.

Sementara, RS Online mencatat sebanyak 13.832 kematian. Artinya, selisih dari dua data tersebut mencapai 13.832 kematian.

RS Online merupakan bagian dari pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 171/MENKES/PER/VI/2011 tentang Sistem Informasi RS.

Selisih kematian terbanyak terdapat di Jawa Timur, sebanyak 3.395 kematian. Kemudian, selisih tertinggi dicatatkan oleh DKI Jakarta sebanyak 2.251 kematian, dan Jawa Tengah 1.174 kematian.

Informasi ini tak ayal menjadi perdebatan di tengah masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Satgas Covid-19 pun angkat bicara.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro menjelaskan, dalam pencatatan angka kematian, RS Online juga memasukan mereka yang masih berstatus suspek dan diduga Covid-19. Pencatatan tersebut disesuaikan dengan standar WHO.

"Kami telah mengonfirmasikan kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Bahwa data kematian yang ada dari RS online belum pasti (individu yang bersangkutan) Covid-19," tutur Reisa, dilansir dari Liputan6.com, jaringan Padangkita.com, Jumat (18/9/2020).

Baca juga: Jadi Pelajaran Tak Wajib, Kemendikbud Pastikan Sejarah Tetap dalam Kurikulum

Sementara catatan Kemenkes, menurut Reisa, hanya mencatat pasien positif Covid-19 yang meninggal.

"Sedangkan, data kematian yang dikeluarkan oleh Pusdatin Kemenkes atau all record data (seluruh data yang tercatat) sudah terkonfirmasi positif Covid-19."

Oleh karena itu, data kematian pasien Covid-19 yang ada di rumah sakit masih perlu pembuktian melalui uji laboratorium.

"Maka, bisa disimpulkan data yang ada di RS Online belum semua (pasien yang meninggal) terkonfirmasi hasil laboratororium (apakah positif atau negatif Covid-19)," tegas Reisa.

Reisa pun meminta masyarakat untuk tidak lagi memperdebatkan masalah tersebut. Pemerintah sudah mengeluarkan data berdasarkan hasil uji laboratorium yang teruji dan terpercaya.

Ia menambahkan Indonesia selalu mengedepankan transparansi publik dalam penanganan Covid-19. Indonesia pun selalu melaporkan kasus terkonfirmasi positif dan kasus sembuh setiap harinya.

Masyarakat yang ingin mendapatkan perkembangan data Covid-19 terkini yang lebih lengkap dan akurat dapat berkunjung ke situs resmi covid19.go.id atau Kemenkes kemkes.go.id.

Perkembangan Covid-19 juga bisa mengikuti informasi yang diumumkan para juru bicara pemerintah yang disampaikan. [*/try]


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Padang, Padangkita.com - Capaian Vaksinasi Covid-19 di Kota Padang hingga awal 2022 sudah mendekati angka 80 persen, yaitu 79 persen.
Capaian Vaksinasi Tembus 79 Persen, Hendri Septa Sebut Kegiatan Masyarakat di Padang Sudah Mulai Normal
Painan, Padangkita.com - Capaian vaksinasi Covid-19 di Nagari Rawang Gunung Malelo, Kecamatan Sutera, Pessel kini tembus 80 persen.
Berkat Door to Door, Capaian Vaksinasi di Nagari Rawang Gunung Malelo Kini Tembus 80 Persen
Painan, Padangkita.com - Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) masih jauh dari target.
Capaian Vaksinasi Covid-19 di Pessel Kini Masih 57,5 Persen
Padang, Padangkita.com - Dinkes Kota Padang akan mensurvei sejumlah sekolah untuk memastikan keberlangsungan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Dinkes Padang Akan Survei Sejumlah Sekolah untuk Pastikan Keberlangsungan Pembelajaran Tatap Muka
Pariaman, Padangkita.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman telah merilis nama-nama warga yang belum divaksin sama sekali hingga saat ini.
Rilis Nama Warga yang Belum Divaksin, Wako Genius Umar Minta Camat Telusuri hingga ke Desa dan Dusun