Padang, Padangkita.com - Upacara adat di Minangkabau identik dengan makanan. Menghidangkan atau membawa makanan juga tidak bisa sembarangan, ada aturan khususnya.
Salah satunya menggunakan alat-alat tertentu. Berikut ini alat-alat kelengkapan upacara yang berguna sebagai wadah untuk membawa kelengkapan adat.
Alat tersebut pada umumnya sama di setiap daerah di Sumatra Barat (Sumbar).
Dulang
Dulang merupakan nampan yang terbuat dari kuningan. Dari segi bentuk dulang terbagi dua jenis yaitu dulang berkaki atau dulang tinggi dan dulang rendah.
Dulang berbentuk bundar dan lebar. Dulang berfungsi untuk menghidangkan makan sewaktu upacara adat.
Piring berisi makanan disusun secara bertingkat di atas dulang atau disebut juga dengan jamba. Satu dulang bisa disusun menjadi 7 tingkat dengan total 36 piring yang berisi lauk pauk dan kudapan.
Tudung saji
Tudung saji merupakan penutup makanan yang telah disusun di atas dulang. Tudung ini berbentuk seperti namun bagian atasnya bundar.
Terbuat dari anyaman daun nipah dan kerangkanya menggunakan bambu agar kokoh. Pada bagian luar dilapisi dengan kain berwarna merah dan diberi renda sebagai hiasan.
Dalamak
Dalamak merupakan kain penutup tudung saji. Dalamak memberikan kesan jamba semakin terlihat unik dan apik. Dalamak merupakan kain sulaman benang emas berbentuk empat persegi dengan lebar lebih kurang 70 x 70 cm.
Carano
Carano merupakan tempat sirih lengkap dengan bumbunya, seperti sadah, pinang, dan gambir. Carano terbuat dari bahan kuningan.
Baca Juga: Di Tanah Datar Ada Prosesi Adat Pengembalian Mantan Bupati ke Masyarakat
Di dalamnya terdapat wadah-wadah kecil berbentuk bulat seperti manggis-manggisan, kotak persegi, pipih, dan lain-lain yang dikenal dengan sebutan carano lengkap. [son]