Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Miris, bocah 9 tahun ini terima karma dari perbuatan orang tuanya.
Padangkita.com - Apapun yang kita lakukan tentu akan mendapat konsekuensi tersendiri. Namun terkadang justru beberapa orang terdekat yang menerima dampak dari apa yang dilakukan oleh salah satu keluarganya.
Seperti halnya yang dialami oleh bocah berusia 9 tahun berikut ini. Mengutip dari Kepo.com, seorang bocah bernama Ramadan justru harus menerima karma dari kelakuan orang tuanya.
Bocah ini sendiri diketahui tinggal di Kelurahan Labalawa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau. Saat itu Pondok ia tinggali habis dimakan oleh api dan membuatnya tewas.
Kejadian terjadi pada malam hari ketika dia tengah tidur bersama kakaknya bernama Risno berusia 16 tahun. Biasanya mereka tinggal bersama sang nenek namun saat itu neneknya sedang menginap di rumah keluarga di kabupaten lain.
Saat kejadian berlangsung kakaknya ini berhasil menyelamatkan diri dengan melompat dari kamar. Untuk itu ia mencoba menarik tangan sang adik menuju pintu depan.
Namun pintu tersebut terkunci dan membuat dirinya panik ketika api mulai menyambar-nyambar. Ia lantas menarik adiknya tersebut untuk melewati pintu belakang.
Sayangnya bocah berusia 9 tahun tersebut tak berani menerobos panasnya kobaran api hingga terperangkap di dalamnya.
"Saya tarik tangannya. Saya panggil mari kita keluar dari rumah, tapi dia takut lewati api," ujar Risno.
Mirisnya lagi setelah kejadian kebakaran ini justru warga tak ingin mengurus jenazah korban hingga sore hari. Warga mengungkapkan sederet alasan mengapa tak ingin membantu bocah berusia 9 tahun tersebut.
Sikap Orang Tua
Hal ini lantaran sikap dari pada orang tua korban itu sendiri. Keluarga menyebut bahwa ayah Ramadhan memiliki hutang dan sempat meminjam sepeda motor milik salah satu warga.
Tapi sampai saat ini ayah korban masih belum mengembalikan sepeda motor tersebut setelah beberapa bulan menunggu.
Mirisnya lagi ayah korban diketahui berada di Kalimantan sementara ibunya tak diketahui keberadaannya karena telah pisah ranjang.
Setelah kejadian ini, Polsek Mourinho mencoba berbicara kepada warga melalui La Eda, Ketua RT 03 Lingkungan Katapi Kelurahan Betoambari.
Dia menyebut tak sepatutnya masalah orang tua dikaitkan dengan anak apalagi bocah tersebut telah meninggal dunia.
Baca Juga: Ayah Tiri Cabuli 2 Anak Sambungnya 11 Kali, Padahal Baru Nikah 3 Hari dengan Ibu Korban
“Kasian kan, bocah begitu sudah tewas terbakar kemudian saat akan dikebumikan dia masih dikait-kaitkan dengan masalah orangtuanya, ya kuburkan dululah," ujar Ipda Marvi Oksiriana. [*/Nlm]