Padang, Padangkita.com - Perusahaan teknologi finansial (fintech) Amartha memberikan pemeriksaan mata gratis sekaligus membagikan 200 kacamata gratis kepada mitra Amartha dan masyarakat umum di kawasan Ampang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sabtu (8/2/2020).
Direktur Amartha Aria Widyanto mengatakan, penerima manfaat dari keagiatan sosial ini adalah 120 orang dari Mitra Amartha, sisanya perempuan dalam kategori umum atau masyarakat sekitar.
Aria menjelaskan, ada tiga pilar yang dijalankan Amartha yakni pelatihan atau literasi keuangan, pelatihan kewirausahaan, dan pelatihan tentang kesehatan dan sanitani.
“Kegiatan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata ini masuk pilar ketiga,” tukas Aria di lokasi acara.
Sektor kesehatan khususnya mata dipiliha Amartha dalam aksi sosial, dilandasi bahwa mata yang sehat penting untuk bekerja secara maksimal dan menjaga produktivitas.
“Pilihannya kaca mata, karena dari penelitian kami, dari sisi kesehatan, kaca mata meningkatkan produktifitas. Misal ibuk-ibuk penjahit, kalau ada gangguan mata, tidak bisa menjahit sampai malam. Sehingga jika ada kacamatan, produktifitas bisa meningkat,” terangnya.
Dalam pemeriksaan mata serta pembagian kacamata, Amartha menggandeng partner kacamata Visio dan mahasiswa-mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
“Kita menggandeng Visio (produsen kacamata) dan Unand bagi keperawatan dengan jumlah 10 orang sebagai relawan. Biasanya kami kerja sama dengan komunitas lokal. Bisa perawat, dokter,” ujarnya.
Salah seorang relawan, Mia Aulia Rahim dari Fakultas Keperawatan Unand, mengaku senang terlibat kegiatan ini. “Jarang juga ada kegiatan pemeriksaan mata gratis ini. Bisanya rata-rata ke optik. Ada kegiatan ini bisa terbantu,” kata Mia.
Sementara salah seorang penerima manfaat, Gadinar, 58, mengatakan, adanya pemeriksaan mata serta mendapatkan kacamata, sangat berarti baginya karena penglihatannya sudah bermasalah.
Ia mengaku datang dari Kalumbuk, dan berkesempatan menerima manfaat, karena sudah menjadi mitra Amartha. Sehari-hari Gadinar berjualan lontong dan lontek, dengan modal cekak.
Bulan kemarin, jelasnya, agen Amartha datang dan mengecek jenis usahanya. Pada akhirnya, dia tergabung dalam kelompok bernama Simpang Kalumbuk Kapalo Banda, dengan anggota 20 orang, sebagai mitra Amartha.
Sehingga dia mendapat pinjaman modal dari Amartha sebesar Rp 4 juta, dengan syarat mudah yakni kartu keluarga dan kartu tanda penduduk.
“Persoalan selama ini kekurangan modal. Dengan tambahan modal dari Amartha, bisa dibelikan untuk beras, kacang, mie, minyak,” ujarnya.
Amartha berbenderakan PT Amartha Mikro Fintek, didirikan pada 2010 sebagai lembaga keuangan mikro. Pada tahun 2016 Amartha bertransformasi menjadi perusahaan teknologi finansial terpercaya yang kini telah memiliki izin usaha dan di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Amartha menghubungkan pendana di kota dengan para perempuan pelaku usaha mikro di desa melalui teknologi.
Amartha memberikan akses, layanan dan edukasi keuangan kepada perempuan perempuan tangguh pengusaha mikro yang merupakan penggerak ekonomi bangsa.
Lebih dari Rp 1,95 Triliun modal usaha dari pendana telah Amartha salurkan kepada lebih dari 415 ribu mitra usaha perempuan di Indonesia.
Pendana Amartha pun mendapatkan keamanan dengan implementasi upaya sistem tanggung renteng, meraih keuntungan hingga 15 persen per tahun, dan menciptakan dampak sosial yang nyata di masyarakat. (pk-04)