Padangkita.com - Pemerintah Kota (Pemko) Padang menilai aksi tawuran remaja di kota Padang sudah dalam tahap mengkhawatirkan dan meresahkan.
Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan tawuran merupakan upaya sejumlah pihak untuk memecah-belah anak bangsa.
"Tawuran ini adalah upaya untuk memecah-belah generasi muda," ujarnya, Jumat (12/05/2017).
Menurut walikota, upaya adu domba anak muda harus segera diminimalisir. Anak dan kemenakan harus mendapat perhatian lebih. Sehingga tidak terjadi tawuran yang cukup meresahkan warga.
"Upaya kita, bagaimana agar orangtua maupun mamak menjaga anak kemenakan agar tidak ikut tawuran," kata Mahyeldi.
Diterangkan walikota, memasuki tahun 2020 dan menjelang 100 tahun kemerdekaan, Indonesia mendapat "Bonus Demografi". Di mana, lebih 60 persen penduduk Indonesia dihuni oleh usia produktif.
"Karena itu kita perlu memperhatikan dan membekali anak kita saat ini dengan hal positif. Karena pemuda hari ini adalah pemimpin masa datang," tukasnya.
Sementara itu, dalam kunjungan Jumat Keliling itu, Walikota Padang mendengarkan keluhan warga.
"Kami sering mengalami efek dari angkutan bahan semen yang lewat di jalan umum. Muatan truk berserak di jalan, mata kami jadi pedih," ungkap Andri Husein, seorang jamaah.
Walikota Padang menyebut bahwa hal tersebut tidak dibenarkan. Mahyeldi mengimbau kepada perusahaan untuk menjaga muatan yang dibawa agar tidak berserak dan mengganggu pengendara.
"Ini tidak boleh, mengganggu warga," kata Walikota.
Tidak itu saja, warga juga mengeluhkan banyak hal kepada Walikota. Seperti kondisi riol yang tersumbat, pasar Bandar Buat, dan lainnya.
"Riol yang tersumbat harus segera digotong royongkan," ajak Mahyeldi, seperti diansir dari laman facebook pemko Padang.