Padang, Padangkita.com - Para dekan Fakultas Kedokteran (FK) Swasta se-Indonesia tengah berkumpul di Kota Padang, Sumatra Barat.
Kedatangan para dekan tersebut dalam rangka mengikuti pertemuan forum Dekan di bawah naungan Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (AFKSI) 2023.
Kegiatan tersebut diselenggarakan selama tiga hari, mulai Jumat (3/2/2023) hingga Minggu (5/2/2023) dan Universitas Baiturahmah bertindak sebagai tuan rumah.
Ketua Pengurus Besar Forum Dekan di bawah naungan Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (AFKSI) Artha Budi Susila Duarsa di sela kegiatan mengatakan bahwa Rakor ini dilaksanakan dua kali dalam setahun dan saat ini dihadiri sekira 45 dekan Fakultas Kedokteran Swasta yang tergabung dalam AFKSI.
"Saat ini kita ada 52 Fakultas Kedokteran Swasta yang bergabung dalam AFKSI, dan untuk Rakor ini dihadiri 45 diantaranya," terang Dekan FK Unizar tersebut, Sabtu (4/2/2023) malam.
Lebih lanjut ia mengatakan dalam Rakor kali ini pihaknya membahas sejumlah isu-isu strategis di bidang kesehatan, salah satunya terkait penambahan program studi kedokteran dan kedokteran spesialis.
"Itu seusai dengan Undang-Undang (UU) RI Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran. Untuk menyiapkan pelayanan kesehatan berbasis praktis dan berbasis kolaboratif praktis," terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan pendidikan kedokteran didukung oleh rumah sakit Pendidikan dalam semangat Academic Health System (AHS), sesuai dengan regulasi Surat Keputusan Bersama dua menteri peningkatan kuota penerimaan mahasiswa program sarjana kedokteran, program dokter spesialis dan penambahan program studi dokter spesialis yang dituangkan melalui SKB tersebut.
"Untuk mendukung konsep tersebut diperlukan regulasi dari pemerintah untuk mengatur struktur organisasi berbagai pihak, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban agar AHS dapat di implementasi sesuai dengan tujuan implementasi SKB dua menteri," sambungnya.
Dalam Rakor tersebut, AFKSI mendukung penuh upaya pemerintah dalam meningkatkan pemenuhan tenaga dokter di nasional adalah melalui peningkatan kuota mahasiswa dan penambahan program studi.
"Namun tetap secara selektif, sesuai aturan yang berlaku. Seperti universitas-universitas yang membuka Prodi Kedokteran dengan akreditasi A, dapat menaikkan jumlah mahasiswa 10-20 persen sehingga harapannya jumlah dokter dapat terpenuhi." terangnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Baiturahmah, Musliar Kasim mengungkapkan selama ini ada penilaian kedokteran lulusan negeri jauh lebih baik daripada swasta padahal itu tidak benar.
Baca Juga : Penguru IDI Sumbar 2022-2025 Resmi Dilantik, Wagub Audy Ungkap Kekurangan Dokter
"Akibat pandangan seperti ini, mereka yang tidak lulus FK negeri akhirnya rela menunggu sampai tahun depan untuk mencoba lagi. Padahal mau negeri dan swasta saat ini kualitasnya sama, baik dari segi pendidikan, penelitian, serta pengabdiannya" terangnya. [hdp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News