Berita artis terbaru: Punya seleksi yang ketat, deretan aktris ini membuktikan diri sebagai aktris terbaik wanita dalam satu dekade terakhir.
Padangkita.com - Setiap tahun digelar ajang Festival Film Indonesia (FFI) untuk apresiasi atas kerja keras insan perfilman. Pemenang diberikan piala citra tanda penghargaan.
Salah satu penghargaan FFI yaitu Pemeran Utama Wanita Terbaik atau Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik atau Aktris Terbaik adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada para pemeran wanita (aktris) Indonesia atas prestasi mereka dalam peran-peran utama.
Baca juga: Pernikahan Gagal, Nyawa Adik Melayang Di Tangan Suami
Berikut 9 artis yang berhasil menyabet gelar sebagai artis terbaik 9 tahun terakhir.
Laura Basuki
Film 3 Hati, 2 Dunia 1 Cinta' mengantarkan Laura Basuki meraih penghargaan sebagai pemeran utama wanita terbaik dalam ajang FFI tahun 2010.
Selain itu Film drama komedi '3 Hati 2 Dunia 1 Cinta'yang ia lakoni juga terpilih sebagai film terbaik.
Prisia Nasution
Prisia Nasution meraih Piala Citra sebagai pemeran utama wanita Festival Film Indonesia (FFI) 2011. Prisia memegang peran utama wanita dalam film Sang Penari.
Prisia berhasil mengalahkan para pesaingnya yang masuk dalam nominasi, yaitu Dinda Hauw (Surat Kecil Untuk Tuhan), Fanny Fabriana (True Love), Gita Novalista (The Mirror Never Lies), dan Salma Paramitha (Rindu Purnama).
Acha Septriasa
Lewat film Test Pack You're My Baby, aktris cantik Acha Septriasa meraih Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Indonesia 2012 di Yogyakarta. Ia bahkan mengalahkan Jajang C. Noer.
Adinia Wirasti
Pada tahun 2013 Piala Citra diberikan pada Adinia Wirasti yang berhasil meraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam filmnya "Laura & Marsha".
Piala tersebut adalah Piala Citra kedua yang diraih bintang film Ada Apa Dengan Cinta itu.
Dewi Irawan meraaih Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik pada tahun 2014 karena perannya di Film Tabula Rasa.
“Setelah 31 tahun, baru saya meraih Piala Citra. Saya bahagia. Bentuk pialanya juga sama dengan piala yang pernah diperoleh Ria Irawan,” katanya.
Tara Basro
Festival Film Indonesia (2015) menobatkan Tara Basro sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik. Penghargaan ini didapatkan Tara tak terlepas dari usahanya untuk mendalami dunia akting.
Salah satu bentuk usahanya dengan menonton film-film produksi luar negeri seperti Perancis.
Cut Mini
Pada tahun 2016, Cut Mini berhasil membawa pulang trofi Piala Citra untuk kali pertama sepanjang karirnya di dunia perfilman tanah air. Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2016 berhasil ia raih berkat aktingnya di film Athirah.
Putri Marino
Melalui film pertamanya Putri Marino menyabet titel Pemeran Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2017 lewat film debutnya, Posesif. Dia mengalahkan nama-nama besar seperti Dian Sastrowardoyo dan Adinia Wirasti.
Marsha Timothy
Gelar pameran utama wanita terbaik diberikan untuk Marsha Timothy atas perannya sebagai Marlina. Bukan kali pertama Marsha mendapat apresiasi atas perannya sebagai janda di Film Marlina Sipembunuh dalam Empat Babak
Raihanun
Akting Raihaanun sebagai korban kekerasan yang diperkosa saat remaja dalam film "27 Steps of May" membuahkan penghargaan Piala Citra sebagai Aktris Terbaik di Festival Film Indonesia 2019.
Sementara itu, pekan ini beredar kabar, Festival Film Indonesia atau FFI 2020 tetap digelar di Jakarta. Dihelat di tengah wabah Corona Covid-19, FFI 2020 mengalami sejumlah penyesuaian. Dibocorkan oleh Lukman Sardi, FFI dihelat pada Desember mendatang. [*/Son]