Jakarta, Padangkita.com - Pasar tradisional dikatakan sebagai lokasi yang memiliki potensi cukup besar dalam penyebaran virus corona atau Covid-19.
Pasalnya, pada Pasar Tradisional para penjual dan pembeli pasti melakukan pertemuan bahkan interaksi tanpa adanya batas.
Menyikapi hal tersebut, BPOM RI pun mengeluarkan panduan pencegahan Covid-19 di pasar tradisional seperti mengenakan masker, menjaga jarak dagangan, menggunakan penjepit ketika memilih makanan, hingga mencuci tangan.
Meski demikian, sejumlah pasar tradisional di Indonesia kini telah menjadi klaster penyebaran Covid-19. Setidaknya ada 4 pasar tradisional yang pedagangnya dikonfirmasi positif covid-19 bahkan telah menularkan ke yang lainnya.
Pasar Raya Padang
Pasar tradisional yang berada di ibukota Sumatra Barat (Sumbar) ini menjadi pasar tradisional dengan klaster penyebaran terbesar.
Hingga Selasa (5/5/2020) tercatat sebanyak 39 pedagang Pasar Raya Padang dinyatakan terinfeksi virus corona.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal menyebut, beranjak dari 39 pedagang tersebut, setidaknya ada 1000 orang hasil tracking yang akan menjalankan tes swab.
Baca juga: 39 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Raya Padang Kembali Ditutup
“Kita akan lakukan tes swab kepada pedagang yang pernah kontak,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (5/5/2020).
Lebih lanjut, Endrizal menyebut Pasar Raya Padang akan kembali ditutup sementara karena Pemko Padang akan melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh kawasan pasar.
Endrizal mengatakan penutupan pasar akan dilakukan di seluruh kawasan yakni dari fase I hingga fase VII.
Hal ini dilakukan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona di Pasar Raya Padang.
“Pasar Raya Padang ditutup sementara mulai Rabu untuk dilakukan penyemprotan disinfektan,” kata Endrizal.
Pasar Krian Sidoarjo, Jawa Timur
Dua orang pedagang di Pasar Krian Sidoarjo telah dikonfirmasi pemerintah setempat positif terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Pemerintah Prediksi Covid-19 di Indonesia Berakhir Agustus 2020
Sekda Sidoarjo Ahmad Zaini menyebut, saat ini pihaknya tengah melakukan tracking kepada siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan dua pasien tersebut.
"Kontak dengan siapa saja, bertransaksi di mana saja dan sebagainya. Semua ditelusuri," ujarnya, dilansir dari Kompas, Rabu (6/5/2020).
Ia berharap, para pedagang lainnya serta orang yang pernah berinteraksi dengan pasien mau dengan jujur melaporkan dirinya ke pemerintah atau dinas kesehatan setempat.
Hal tersebut, katanya, untuk mempermudah proses traking dan memutus penyebaran lebih luas.
Di samping itu, Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman menyebut, Pemkab Sidoarjo akan segera melakukan rapid test pada orang-orang hasil tracking tersebut.
"Rapid test untuk yang kontak erat dengan pasien itu dan yang kerap bertransaksi. Disana kemudian bisa dipetakan potensi penyebarannya," katanya.
Syaf menyatakan jika hasil tes menunjukan kondisi yang buruk, maka tidak tertutup kemungkinan Pasar Krian Sidoarjo akan ditutup.
Pasar Gadang Malang, Jawa Timur
Seorang balita berusia satu tahun dinyatakan positif terinfeksi virus corona di Malang, Jawa Timur.
Belum ada konfirmasi dari pemerintah setempat dari mana balita tersebut tertular, namun ia diduga tertular ketika berada di pasar tradisional karena orangtuanya berdagang di pasar tersebut.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang Nur Widianto menyebut, balita tersebut sering diajak orangtuanya ke Pasar Gadang tempat mereka berdagang.
Menurut Widianto, berdasarkan hasil pelacakan, balita tersebut tidak pernah berkontak dengan pasien positif lainnya.
Sementara itu, keluarganya pun dinyatakan negatif Covid-19 dan tidak ada riwayat perjalanan ke luar kota.
Pasar Buleleng, Bali
20 pedagang Pasar tradisional yang berada di Kabupaten Buleleng, Bali menjalani rapid test.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa menyebut, hasilnya, 4 orang diantaranya diantaranya dinyatakan reaktif.
Kini 4 orang tersebut, menurut Gede tengah menjalani karantina di RS Pratama Giri Emas. Mereka telah di test swab dan kini sedang menanti hasilnya.
Gede menyatakan bupati dan perbekel (kepala desa) setempat akan membahas kebijakan yang diambil tentang penutupan pasar.