Padang, Padangkita.com - Beberapa pekan setelah himbauan Sosial Distancing oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat, pusat pasar tradisional Kota Padang atau pasar raya mulai sepi pengunjung.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal mengatakan, hal tersebut terjadi karena kebanyakan masyarakat sudah mulai membeli kebutuhan pokok untuk kebutuhan beberapa minggu.
Sebelumnya masyarakat membeli kebutuhan pokok hanya untuk kebutuhan beberapa hari saja.
"Pengunjung agak turun, yang biasanya masyarakat belanja untuk kebutuhan seminggu sekarang belanja dengan kebutuhan hingga satu bulan," kata Endrizal kepada Padangkita.com, Senin (23/3/2020).
Banyaknya masyarakat membeli kebutuhan dalam jumlah, Endrizal menegaskan hal tersebut bukanlah terjadi akibat panic buying atau penimbunan barang.
Hal tersebut dilakukan masyarakat agar tidak terlalu banyak aktivitas diluar rumah.
"Yang terjadi bukan aksi borong memborong, melainkan membeli kebutuhan dalam jumlah banyak untuk membatasi aktinitas diluar ruangan," tutur Endrizal.
Harga Kebutuhan Pokok Naik
Dengan banyaknya permintaan pasar tersebut, Endrizal mengatakan, beberapa komoditi mengalami kenaikan dan kelangkaan. Seperti jahe merah yang naik hingga berkisar Rp50.000 per kilogram yang sebelumnya berkisar Rp35.000 per kilogram.
Selain itu, harga gula juga masih dengan harga yang tinggi, yaitu berkisar Rp18.000 per kilogramnya.
"Yang naik ada dua komoditi, yaitu gula dan jahe merah," ujar Endrizal.
Sedangkan yang saat ini mengalami kelangkaan yaitu bawang bombay, dengan harga berkisar Rp80.000 per kilogramnya.
Endrizal juga mengatakan, hingga masuk bulan ramadhan dan tengah pandemi virus corona, untuk komoditi di pasar akan tetap stabil. Ia mengatakan tidak akan ada yang mengalami kelangkaan.
"Untuk bulan puasa, masih aman," kata Endrizal. [mfz]