Padang, Padangkita.com - Trailer film terbaru Iqbal Ramdhan dalam Film Bumi Manusia akhirnya dirilis oleh rumah produksi Falcon. Peluncuran trailer tersebut diunggah pada akun youtube Falcon, Kamis (04/7).
Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini sendiri direncakan akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 15 Agustus mendatang. Untuk trailernya bisa di lihat di sini.
Trailer film ini sendiri cukup panjang yang hampir 3 menit. Dalam trailer tersebut terlihat memukaunya akting dari sang pemeran utama Iqbal Ramdhan yang berperan sebagai Minke.
Sementara itu, lawan main Iqbal dalam film ini yakni Mawar Eva de Jongh juga tak kalah keren. Berperan sebagai Annelies, Mawar sangat memukau dan memesona dalam film yang diangkat dari buku karya Pramoedya Ananta Toer tersebut.
Pada bagian awal dari video trailer tersebut, terlihat bagaimana pertemuan Minke dengan Annelies Annalies sendiri merupakan anak bangsawanberdarah Indo Belanda.
Minke yang pribumi kemudian mulai dihadapkan dengan berbagai masalah setelah jatuh cinta pada sosok Annelies. Mulai dari kena omelan, dicambuk, dihujat, sampai dipisahkan dari Annelies.
Walaupun hanya muncul dalam hitungan menit, namun akting Iqbaal mendapatkan respon positif dari penggemar.
"Akting Iqbaal di sini meningkat drastis dibanding film sebelumnya. Good Job boy," komentar pemilik akun bernama Nita Liyanti.
"Itu bukan Iqbaal itu bukan dilan... Gilaaa sumpah itu Minke seutuhnya," imbuh netizen berakun @glorygurihtv.
"Aku melihat sisi lain yang tak biasa dari iqbaal 'minke'. Can't wait," ujar fans bernama Anita Supriadi.
Diadaptasi dari novel sastra karya Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia mengisahkan dua anak manusia, Minke dan Annalies yang meramu cinta di atas pentas pergelutan tanah kolonial awal abad 20.
Cinta yang hadir di hati Minke untuk Annelies, membuatnya mengalami pergulatan batin tak berkesudahan.
Annelies adalah gadis Indo Belanda anak seorang Nyai. Bapak Minke yang baru saja diangkat jadi Bupati, tak pernah setuju Minke dekat dengan keluarga Nyai. Sebab posisi Nyai di masa itu dianggap sama rendah dengan binatang peliharaan.
Namun Nyai yang satu ini, Nyai Ontosoroh, ibunda Annelies, berbeda. Sedangkan Minke mengagumi segala pemikiran dan perjuangannya melawan keangkuhan hegemoni bangsa kolonial.
Bagi Minke, Nyai Ontosoroh adalah cerminan modernisasi yang kala itu sedang memulai geliatnya.
Ketika keangkuhan hukum kolonial mencoba merenggut paksa Annelies dari sisi Minke, Nyai Ontosoroh pula yang meletupkan semangat agar Minke terus maju dan memekikkan satu kata, 'Lawan!'.
