Padang, Padangkita.com – Universitas Andalas (Unand) kembali melepas lulusan terbaiknya dalam prosesi Wisuda V Tahun 2025 yang digelar pada Sabtu, (22/11/2025).
Dalam momen sakral tersebut, Rektor Unand menyoroti dua isu strategis yang menjadi fokus kampus saat ini, yakni percepatan transformasi digital dan inklusivitas pendidikan bagi seluruh anak bangsa.
Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, dalam pidatonya menegaskan bahwa tahun 2025 menjadi tonggak krusial bagi modernisasi layanan di kampus Rangkiang tersebut. Salah satu terobosan utamanya adalah penerapan Tanda Tangan Elektronik (TTE) pada ijazah serta digitalisasi layanan administrasi.
"Tahun 2025 menjadi tahun penting bagi percepatan transformasi digital kampus. Universitas Andalas terus berkomitmen menjadi perguruan tinggi yang terkemuka dalam keilmuan dan bermartabat dalam tindakan," ujar Efa Yonnedi di hadapan wisudawan dan tamu undangan.
Ia menambahkan bahwa modernisasi ini mencakup berbagai lini, mulai dari akademik hingga keuangan. Menurutnya, melalui SAKU Digital, layanan keuangan berbasis web telah meningkat dalam efisiensi dan akurasi.
Bersama dengan itu, platform MyUNAND memberikan kemudahan akses layanan administrasi, termasuk pengajuan dokumen secara daring tanpa keharusan datang ke kampus.
Selain transformasi internal, Unand juga mencatatkan prestasi gemilang di kancah internasional. Berdasarkan pemeringkatan Times Higher Education (THE) terbaru, Unand menduduki peringkat 8 nasional dan posisi 201-250 dunia untuk Interdisciplinary Science Ranking.
Efa memaparkan bahwa penguatan ekosistem riset menjadi salah satu kunci pencapaian tersebut. "Universitas Andalas mengelola lebih dari Rp60,12 miliar dana penelitian dalam 1.191 program riset. Tercatat 10 produk telah terkomersialisasi, 3 invensi baru, serta pendapatan hilirisasi mencapai lebih dari Rp622 juta," ungkap Rektor.
Suasana wisuda menjadi penuh haru saat Rektor memberikan apresiasi khusus kepada Frizka Kurnia Rahman, seorang wisudawan disabilitas rungu dari Program Studi Ilmu Sejarah. Kehadiran Juru Bahasa Isyarat (JBI) dalam prosesi wisuda kali ini menjadi bukti nyata komitmen kampus terhadap kesetaraan.
"Kami memberikan apresiasi khusus kepada Frizka Kurnia Rahman. Keberhasilan Frizka adalah kebanggaan kita bersama yang menunjukkan bahwa kesempatan akademik harus terbuka bagi seluruh anak bangsa," tutur Efa dengan bangga.
Menutup sambutannya, Rektor mengingatkan para wisudawan tentang tantangan masa depan yang penuh ketidakpastian, mulai dari disrupsi kecerdasan buatan hingga perubahan iklim. Ia mengajak lulusan untuk meneladani pemikir besar Minangkabau seperti Mohammad Hatta, Tan Malaka, dan Buya Hamka.
"Ijazah yang Saudara terima hari ini bukanlah tanda bahwa perjalanan selesai, melainkan awal dari tanggung jawab baru. Maka, jadilah insan pembelajar sepanjang hayat, berani beradaptasi, menjunjung tinggi integritas, dan selalu menghadirkan manfaat bagi lingkungan sekitar," pesannya.
Baca Juga: Universitas Andalas Komitmen Tingkatkan Kualitas, Bidik Peringkat 5 Nasional
Mengutip ayat suci Al-Quran Surat Al-Insyirah, Efa Yonnedi juga memberikan bekal spiritual bagi para lulusan agar tidak mudah menyerah. Ia menegaskan bahwa setiap tantangan pasti diiringi dengan jalan keluar. Hari ini membuktikan bahwa janji Allah itu nyata, setelah kesulitan, datanglah kemudahan. [*/hdp]
