Batusangkar, Padangkita.com - Kacang Barandang khas Nagari Sawah Tangah Kecamatan Pariangan, Tanah Datar yang diolah secara tradisional sudah terkenal akan kegurihan dan kelezatannya.
Kacang Barandang ini menjadi salah satu kuliner khas yang menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Tanah Datar, karena banyak yang menjualnya di sepanjang jalan, tepatnya sebelum pasar Simabur dari arah kota Batusangkar.
Dalam Festival Pesona Kacang Barandang Nagari Sawah Tangah, Selasa (25/4/2023) yang menjadi bagian Program Satu Nagari Satu Event Tanah Datar, proses kacang barandang menarik perhatian pengunjung yang hadir.
"Nagari Sawah Tangah ini banyak memiliki kuliner khas, seperti Kacang Barandang yang sudah terkenal. Juga ada nasi padeh yang mirip nasi goreng, namun memiliki cita rasa kaya rempah, pengunjung harus mencicipinya," kata Bupati Tanah Datar Eka Putra saat membuka festival tersebut.
Dikatakan Eka, melalui pelaksanaan Pogram Satu Nagari Satu Event hal seperti itulah yang ingin dicapai, selain peningkatakan kunjungan wisatawan dan peningkatan perekonomian masyarakat juga kembali muncul kuliner ataupun adat dan budaya yang telah lama terpendam.
"Dengan event ini, tentunya bundo kanduang atau kaum ibu mentransfer kepandaiannya memasak ke generasi muda, begitu juga ninik mamak tentu akan bersemangat melakukan hal yang sama, sehingga kuliner khas tempo dulu, ataupun adat dan budaya salingka nagari tidak hilang, namun tetap lestari di Luhak Nan Tuo ini," sampainya.
Wali Nagari Sawah Tangah Dedi mengungkapkan, Kacang Barandang khas daerahnya sudah menjadi keterampilan turun temurun masyarakat di nagarinya sebagai penopang perekonomian masyarakat.
"Keterampilan mengolah Kacang Barandang sudah menjadi salah satu profesi penopang ekonomi masyarakat kami, dimana produk olahan ini nantinya dipasarkan di Tanah Datar dan sekitarnya," sampainya.
Diungkapkan Dedi lagi, nagari Sawah Tangah memiliki kekayaan alam yang menarik dan tidak kalah indahnya karena terletak 600 dpl dan di kaki Gunung Marapi.
"Keunikannya adalah nagari kami memiliki tujuh sungai, tujuh tapian mandi, tujuh bukit dan tujuh batu. Kesemuanya selalu kami jaga dan lestarikan sebagai ikon nagari," tukasnya.
Baca Juga :Â 4 Hari, Kunjungan Wisatawan ke Tanah Datar Capai 42 Ribu Orang
Diungkapkan Dedi, Selain Pawai 1.000 senggan Kacang Barandang dan prosesi marandang kacang, dalam festival itu juga ditampilkan berbagai kesenian anak nagari seperti randai, baju kurung, baju taluak balango, juga perlombaan masak nasi padeh serta pertunjukan kesenian lainnya. [djp]