‘One Way’ Persingkat Waktu Padang - Bukittinggi Jadi 1,5 Jam, dan Kurangi Risiko Kecelakaan

‘One Way’ Persingkat Waktu Padang - Bukittinggi Jadi 1,5 Jam, dan Kurangi Risiko Kecelakaan

Wagub Sumbar Audy Joinaldy saat Safari Ramadan di Masjid Hidayah, Kelurahan Guguk Malintang, Kota Padang Panjang, Minggu (9/4/2023). [Foto: Dok. Biro Adpim Sumbar]

Padang Panjang, Padangkita.com - Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy ajak Pemko Padang Panjang menyosialisasikan kebijakan rekayasa lalu lintas ‘one way’ atau satu arah selama libur Lebaran kepada masyarakat.

“Sebagai langkah antisipasi kemacetan selama libur Lebaran, Ditlantas Polda Sumbar bersama Pemerintah Provinsi menerapkan kebijakan satu arah untuk jalur Padang - Bukittinggi via Padang Panjang dan Bukittinggi - Padang via Malalak. Berlaku H-3 hingga H+3 Hari Raya Idul Fitri 2023. Pemko Padang Panjang perlu sosialisasikan itu kepada masyarakat,” ungkap Wagub Audy saat Safari Ramadan di Masjid Hidayah, Kelurahan Guguk Malintang, Kota Padang Panjang, Minggu (9/4/2023).

Sebelumnya rekayasa one way atau satu arah tersebut telah diujicoba pada hari Sabtu (8/4/2023) lalu, selama 4 jam, mulai pukul 12.00 WIB hingga 16.00. Hasilnya cukup bagus, Padang - Bukittinggi dapat ditempuh dalam waktu 1,5 Jam.

“Dengan adanya sistem satu arah, Padang-Bukittinggi dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam, ini akan sangat membantu selama libur Lebaran nantinya,” ungkap Audy.

Belajar dari Lebaran beberapa tahun sebelumnya, untuk jalur Padang -Bukittinggi selalu macet parah, bahkan waktu tempuhnya bisa mencapai 6 jam. Menurutnya itu sangat merugikan masyarakat.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra mengatakan jalur Bukittinggi-Padang panjang merupakan jalur yang sangat menghantui bagi masyarakat Kota Padang panjang, karena jalur itu sering terjadi kecelakaan.

Ia berpendapat penerapan sistem satu arah tersebut, akan dapat mengurangi risiko kecelakaan di turunan Panyalaian, karena kendaraan dari arah Bukittinggi menuju Kota Padang sudah tidak lagi melewati Padang Panjang, melainkan harus melalui Malalak kemudian keluar di Sicincin Padang Pariaman.

“Namun, kebijakan tersebut perlu kita sikapi bersama dan kita tahu bahwa Padang Panjang merupakan jalur perlintasan dari dan menuju banyak kabupaten/kota di Sumbar,” ungkapnya.

Selain itu ia juga menyebutkan, bahwa Padang Panjang sudah melakukan uji coba berkaitan dengan jalur satu arah, di mana masyarakat Kota Padang Panjang yang ingin ke Kota Padang harus melewati jalan Malalak.

Baca juga: Pengendara dari Padang Panjang – Kota Padang Diminta Menyesuaikan Jadwal ‘One Way’ 

“Kami telah jelaskan kepada masyarakat, bahwa setiap kebijakan tentu sudah melalui pertimbangan dan pengkajian matang dari pemerintah, kita akan terus sosialisasikan agar dapat disikapi masyarakat dengan baik," tuturnya. [adpsb]

Baca Juga

Pemprov Sumbar dan BPH Migas Kerja Sama Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
Pemprov Sumbar dan BPH Migas Kerja Sama Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
Sumbar Jadi 'Pilot Project' di Indonesia, KTA Pramuka Multifungsi Bank Mandiri
Sumbar Jadi 'Pilot Project' di Indonesia, KTA Pramuka Multifungsi Bank Mandiri
Pemprov Sumbar dan Daerah Maksimalkan Pemungutan Pajak, Kurangi Ketergantungan ke Pusat
Pemprov Sumbar dan Daerah Maksimalkan Pemungutan Pajak, Kurangi Ketergantungan ke Pusat
Agam dan Pasaman Masuk Daftar Daerah Tingkat Kerawanan Tinggi di Pilkada Serentak 2024
Agam dan Pasaman Masuk Daftar Daerah Tingkat Kerawanan Tinggi di Pilkada Serentak 2024
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Blusukan ke Pasar Padang Panjang, Mahyeldi Terima Keluhan Pedagang Soal Daging Impor
Blusukan ke Pasar Padang Panjang, Mahyeldi Terima Keluhan Pedagang Soal Daging Impor