Padang, Padangkita.com – Kerajaan Arab Saudi menyambut baik rencana kerja sama sister province Sumbar-Madinah yang ditawarkan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar).
Pemilihan kerja sama Sumbar-Madinah tersebut dinilai tepat oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Syekh Essam bin Abed Al-Taqhafi dan jajaran kedutaan.
Rencana kerja sama sister city Sumbar-Madinah ini terungkap dalam pertemuan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dengan Dubes Syekh Essam beserta jajaran, di kantor Kedutaan Kerajaan Arab Saudi, di Jakarta, Selasa (22/11/2022). Dalam pertemuan itu, Gubernur Mahyeldi membawa sejumlah kepala OPD dan pengusaha asal Sumbar.
Dubes Syekh Essam menyebut kedua daerah memiliki kultur agamis dan masyarakat yang terbuka. Apalagi banyak ulama besar Minangkabau yang bermukim dan menjadi warga Arab Saudi hingga ke anak cucunya sampai sekarang.
Menurut Syekh Essam Sumbar merupakan salah satu provinsi yang berpotensi dilirik sebagai mitra kerja sama potensial oleh Arab Saudi.
“Selama ini, pemerintah Arab Saudi baru melakukan kerja sama investasi dengan pemerintah Indonesia dan daerah di sekitar Jakarta saja. Sudah waktunya mungkin untuk mulai melirik daerah lain, dan atas kegigihan dan keterbukaan Gubernur Sumatra Barat terhadap peluang investasi, maka pemerintah Arab Saudi akan mencoba memulainya di Sumatra Barat,” ungkap Dubes yang sudah pernah berkunjung ke Ranah Minang.
Baca juga: Empat Hari di Sumbar dan Makan Rendang, Berat Badan Dubes Arab Saudi Naik 10 Kilogram
Lebih lanjut Syekh Essam menjelaskan, saat ini dunia usaha Arab Saudi sedang menggandrungi bisnis di sektor pertanian dan peternakan, yang sejalan dengan potensi yang ada di Sumbar. Sektor lain yang diminati pengusaha Arab Suadi adalah energi terbarukan, perikanan, pariwisata dan pendidikan tinggi.
Kecuali itu, kata dia, Sumbar juga sangat layak dijadikan sebagai lokasi pembangunan refinery (unit pengolahan minyak bumi), karena dekat dengan jalur pelayaran.
Untuk menindaklanjuti rencana kerja sama, Kedutaan Arab Saudi mengundang Pemprov Sumbar ikut dalam business meeting yang akan diselenggarakan di Riyadh, pada Februari 2023.
Gubernur Mahyeldi menyambut baik atas respons positif Kerajaan Arab Saudi terhadap kerja sama yang ditawarkan Pemprov Sumbar. Menurut Mahyeldi, investasi yang sudah siap saat ini, adalah pembangunan refinery serta energi terbarukan.
“Sumbar siap menerima investasi dari luar dan siap bersinergi. Berharap komitmen dan sambutan baik dari Kedubes Kerajaan Saudi Arabia bisa diwujudkan tahun 2023 nanti,” kata Mahyeldi.
Adapun kepala OPD yang ikut mendampingi Gubernur Mahyeldi adalah Kadis ESDM, Kadis DPMPTSP, Kabiro Pemerintahan dan Otda, Kabiro Adpim, Kepala Badan Penghubung dan 2 orang pengusaha asal Sumbar.
Pada business meeting di Riyadh, Februari 2023 mendatang, Kabiro Pemerintahan dan Otda Setdaprov Sumbar, Doni Rahmat Samulo mengatakan, Gubernur Mahyeldi akan menyampaikan peluang-peluang investasi di Sumbar.
Baca juga: Rencana Investasi Arab Saudi di Sumbar Bakal Dilanjutkan ke Tingkat G2G dan B2B
“Sekaligus mematangkan rencana kerja sama, seperti refinery dan energi terbarukan yang sudah ada pengusahanya, tinggal pemantapan. Sesuai harapan gubernur, pada tahap awal ini, investasi tidak perlu banyak, cukup satu atau dua, nanti yang lain akan ikut menyusul,” ungkap Doni. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News