
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho memaparkan kinerja tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Convention Hall Unand, Selasa (20/02/2018). (Foto: Mohamad Arya)
Padangkita.com - Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho menyebut Provinsi Sumatera Barat termasuk provinsi dengan angka ketimpangan paling rendah di Indonesia. Hal itu disampaikannya dalam sosialisasi Capaian Tiga Tahun Jokowi-JK di Aula Pertemuan Universitas Andalas Padang yang diadakan Kantor Staf Presiden, Selasa (20/02/2018).
Menurut Yanuar, persentase ketimpangan atau gini ratio di Sumbar sekitar 0,312 persen. Angka tersebut berada di bawah gini ratio nasional di angka 0,391 persen. Selain itu, Sumbar juga termasuk provinsi dengan angka kemiskinan paling kecil di Indonesia.
“Saya bangga berdiri di sini karena Sumatera Barat punya ketimpangan paling rendah 0,312 persen (nomor dua-red). Demikian pula angka kemiskinan Sumbar termasuk paling kecil di Indonesia,” paparnya.
Ia melanjutkan bahwa hanya Kabupaten Solok dan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang angka kemiskinannya berada di atas 10 persen. Sementara itu, angka kemiskinan di kabupaten/kota lainnya tidak sampai menyentuh dua digit.
“Angka kemiskinan di kabupaten/kota lainnya di Sumbar hanya satu digit,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka persentase ketimpangan atau gini ratio Sumbar per September 2017 sekitar 0,312 persen. Provinsi Sumbar berada pada posisi kedua, setelah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan angka 0,276 persen.
Sementara itu, angka kemiskinan di Sumbar per September 2017 sekitar 6,75 persen. Angka kemiskinan tertinggi terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai sekitar 14,67 persen, disusul Kabupaten Solok sekitar 9,06 persen. Ada pun angka kemiskinan terendah dipegang oleh Kota Sawahlunto sekitar 2,01 persen diikuti oleh Kota Solok sekitar 3,66 persen.