Padang Panjang, Padangkita.com - Gebyar vaksinasi massal yang digelar di Kota Padang Panjang selama dua hari, yaitu Jumat dan Sabtu (25-26/6/2021) diikuti sebanyak 1.151 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Padang Panjang, Nuryanuwar mengatakan, gebayar vaksinasi massal itu ditargetkan untuk semua kalangan, baik pelayan publik, lansia maupun masyarakat umum.
"Setelah dievaluasi, pelaksanaan vaksinasi mulai dari tahap I sampai tahap II, persentasenya masih 60 persen. Ini belum sesuai dengan yang kita harapkan, karena kita menargetkan minimal persentasenya di angka 70 persen dari jumlah penduduk Padang Panjang," ujar Nuryanuwar melaui rilis yang diterima Padangkita.com, Minggu (27/6/2021).
Dijelaskan Nuryanuwar, vaksinasi ini juga sesuai dengan program pemerintah pusat yang diadakan serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Jika dalam dua hari ini masih ada masyarakat yang belum divaksin, katanya, maka Dinkes bekerja sama dengan TNI dan Polri, akan tetap melayani vaksinasi untuk masyarakat.
Sementara itu, Danramil 01/PP, Kapten Inf. Rudi Saragih mengatakan, kegiatan ini merupakan petunjuk dari pimpinan agar semua masyarakat di Padang Panjang divaksin."Langkah-langkah kita, berkerja sama dengan kecamatan, kelurahan, RT maupun instansi terkait, agar semua masyarakat dihadirkan untuk vaksinasi yang terjadwal hanya dua hari. Tetapi kalau misalkan vaksin masih ada, kita akan kerahkan sampai vaksin habis," ujarnya.
Lalu, Kapolres Padang Panjang, AKBP Apri Wibowo menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi massal ini juga bertepatan dengan momentum perayaan ulang tahun Polri ke-75, dengan mengadakan vaksinasi serentak di 34 wilayah Polda yang bertemakan 'Serbuan Vaksinasi Nasional, Sehari Satu Juta Orang Serentak'.
Baca juga: Cerita Warga yang Boyong Keluarga untuk Ikuti Gebyar Vaksinasi Massal di Padang Panjang
"Kita juga mencoba membantu pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi di Padang Panjang. Kita juga memfasilitasi warga yang termasuk dalam wilayah hukum Polres Padang Panjang dan berada di luar Padang Panjang, seperti warga Batipuh dan X Koto,” katanya. [*/zfk]