Padang Panjang, Padangkita.com - Tenaga Ahli Menteri Kesehatan (Menkes) RI, dr Andani Eka Putra memuji langkah Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang dalam menekan lajunya penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Upaya Pemko Padang Panjang yang dipuji dr Andani tersebut yaitu adanya rumah isolasi berbasis kaum atau pasukuan.
dr Andani yang juga merupakan Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) itu menyebutkan, adanya rumah isolasi berbasis kaum merupakan sesuatu yang sangat menarik.
"Ada pemberdayaan kaum. Bila ada anak kemenakan yang positif, ada tempat isolasinya. Kekerabatan kaum di Sumbar sangat kuat. Diharapkan, ini menjadi hal baru dan bagus, karena para datuk atau pemuka adat akan menjadi sangat perhatian untuk masalah itu,” ujar Andani.
Andani berharap, rumah isolasi berbasis kaum itu bisa dimaksimalkan pemanfaatannya. “Jangan sekadar ada, tapi tidak digunakan. Ini mencegah kita jangan terlalu banyak isolasi mandiri di rumah-rumah," ungkap Andani.
Yang penting, ucap Andani, bagaimana menanamkan kepada masyarakat bahwa Covid-19 itu ada dan diselesaikan secara gotong royong.
Lebih lanjut, dijelaskan Andani, saat ini masyarakat yang terpapar Covid -19 di Sumbar sudah mencapai lebih 300 orang per harinya.
“Angka positif (Positivity Rate) kita telah 19 persen. Artinya, dalam 100 orang, terdapat 19 orang yang terpapar Covid-19,” paparnya.
Ditegaskan Andani, pandemi Covid-19 bisa berakhir jika masyarakat sadar dan paham pentingnya protokol kesehatan. “Masker adalah salah satu upaya mengendalikan Covid-19,” katanya.
Baca juga: Langgar Prokes Covid-19, Ratusan Warga Padang Panjang Disanksi dan Diwajibkan Beli Masker
Rumah isolasi berbasi kaum yang telah dibangun di Padang Panjang terdiri dari Suku Pisang, Jambak, Koto dan Sikumbang dengan tumpuak Sikumbang Ilia, Sikumbang Mudiak, Sikumbang Tigo Niniak, Koto Baranam dan Koto Paruik. [*/zfk]