Dikira Ikan, Ternyata Buaya, Ini Cerita Warga Dadok Tunggu Hitam Soal Kemunculan Buaya Dekat Permukiman

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Cerita warga saat pertama kali melihat buaya di Dadok Tunggul Hitam Padang, dikira ikan.

Kemunculan buaya di aliran sungai Kompleks Perumahan Pondok Indah Permai, RT 05/RW 11, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Rabu (9/6/2021). [Foto: Ist]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Cerita warga saat pertama kali melihat buaya di Dadok Tunggul Hitam Padang, ia mengira itu ikan.

Padang, Padangkita.com - Kemunculan seekor buaya di aliran sungai Komplek Perumahan Pondok Indah Permai, RT 05/RW 11, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang menggegerkan warga, Rabu (9/6/2021).

Buaya tersebut pertama kali dilihat oleh seorang warga bernama Zainalharmi, 57 tahun yang merupakan warga setempat. Kata dia, buaya itu pertama kali menampakkan diri sekitar pukul 11.30 WIB.

Kepada Padangkita.com, pria paruh baya yang akrab dipanggil Zainal itu mengatakan, ia melihat buaya berenang di pinggir aliran sungai, saat itu Zailan sedang duduk di pinggir sungai sendirian.

"Awalnya saya ikan, karena tidak kelihatan betul, yang terlihat itu riak-riak air dibalik pohon bambu, karena di sini memang banyak ikan," ujar Zainal kepada Padangkita.com dalam bahasa minang di lokasi penampakan buaya itu, Rabu (9/6/2021).

Zainal menceritakan, ia baru mengetahui bahwa yang dilihat itu buaya setelah hewan itu memanjat tebing di pinggiran sungai dan berjemur di sana. Saat mengetahui itu buaya, ia pun memberi tahu warga lain.

"Kamu mau lihat buaya? Di sungai kita ada buaya ternyata?," ungkap Zainal mengulang percakapannya dengan warga lainnya saat itu.

Dijelaskan Zainal, setelah ia memberi tahu warga lain, penampakan buaya itu pun menjadi tontonan warga. Lalu, RT melaporkan ke lurah dan diteruskan ke Polisi, TNI dan Damkar Kota Padang.

Buaya tersebut, kata dia, sempat beberapa kali berpindah tempat dan masuk ke dalam sungai lalu kembali berjemur. Untuk lokasi buaya itu berjemur, di seberang sungai, yaitu di salah satu kebun jeruk milik warga setempat.

Pensiunan BUMN itu menyebutkan, buaya itu juga sempat berdekatan dengan warga di seberang sungai. "Tadi ada warga yang melintas, buaya berenang di sungai, orang itu di atasnya (di pinggir sungai)," ucapnya.

Lalu, jelas Zainal, orang itu kaget setelah ia bersama warga lainnya memberi tahu bahwa ada buaya.

Namun, kata Zainal, sejak dahulu juga sudah ada cerita bahwa di sungai itu ada buya. "Tapi, saya baru pertama kali melihat. Memang, sudah ada cerita sejak dulu, kalau sungai itu ada buaya," jelasnya.

Meskipun demikian, ucap Zainal, di lokasi penampakan buaya itu kerap dijadikan lokasi mancing bagi sebagian orang.

"Ikan banyak, lokasinya nyaman, air juga cukup tenang, banyak yang mancing juga di sana," paparnya.

Baca juga: Ada Buaya Berjemur di Dadok Tunggul Hitam Padang, Warga Langsung Heboh

Pantauan Padangkita.com, hingga pukul 17.30 WIB, buaya tersebut masih berjemur di lokasi yang sama. Sesekali buaya itu membuka mulutnya, sehingga terlihat giginya yang tajam. [zfk]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Tags:

Baca Juga

Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako