25 SD di Tanah Datar Kekurangan Murid, Jika Tak Segera Digabung Dana BOS Bisa Dipotong

Berita Tanah Datar hari ini dan berita Sumbar hari ini: Sebanyak 25 SD di Tanah Datar kekurangan murid atau muridnya kurang dari 60 orang.

Ilustrasi. [Foto: pixabay.com]

Berita Tanah Datar hari ini dan berita Sumbar hari ini: Sebanyak 25 SD di Tanah Datar kekurangan murid atau muridnya kurang dari 60 orang.

Batusangkar, Padangkita.com – Sebanyak 25 Sekolah Dasar (SD) di Tanah Datar kekurangan murid atau muridnya kurang dari 60 orang. Akibatnya, sekolah tersebut harus digabung atau regrouping.

“Ada regulasi yang mengharuskan bahwa sekolah yang murid atau siswanya tidak mencukupi 60 siswa harus dilakukan regrouping. Hal ini dilakukan dalam rangka upaya-upaya efektivitas dan efisiensi terhadap anggaran dan juga tenaga pendidik," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar Riswandi saat meninjau SDN 17 Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh, Senin (7/6/2021)

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar mencatat, pada tahun 2020 terdapat 306 SD. Dari jumlah itu, sebanyak 25 sekolah muridnya kurang dari 60 orang. Sekolah itu menyebar di tujuh kecamatan yakni, di Kecamatan Batipuh 7 sekolah, Batipuh Selatan 1 sekolah, Lintau Buo Utara 3 sekolah, Pariangan 7 sekolah, Rambatan 4 sekolah dan Sungai Tarab 3 sekolah.

"Dari 7 sekolah yang ada di Kecamatan Batipuh salah satu yang jumlah muridnya kurang 60 adalah SDN 17 Batipuh Baruah,” ujar Riswandi.

Berdasarkan Permendikbud No. 06/2021 tentang Juknis BOS (Bantuan Operasional Sekolah), siswa yang berada di sebuah sekolah baik SD, SMP maupun SMA yang menerima dana BOS dan jumlah muridnya tidak cukup 60 siswa, lalu itu berlangsung selama 3 tahun berturut-turut, maka pemerintah pusat akan menyetop dana BOS untuk sekolah tersebut.

Namun menurut Riswandi, kebijakan ini tidak serta-merta dan membabi buta tetapi ada prosesnya. Hal itu, kata dia, sudah dilakukan sebelumnya yaitu melalui sosialisasi kepada kepala sekolah dan pengawas. Selain itu, apabila sekolah tersebut harus dilakukan regrouping juga diatur jaraknya tidak boleh lebih dari 3 km.

"Kalau jaraknya melebihi 3 km nanti dikhawatirkan akan menimbulkan risiko dan masalah baru. Dan dari pengamatan yang telah dilakukan, SDN 17 Batipuh Baruah ini dekat dengan SDN 08 Batipuh Baruah dan SDN 23 Batipuh Baruah, sehingga apabila dilakukan regrouping tidak akan menimbulkan risiko dan masalah lainnya,” terang Riswandi.

Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian menyampaikan rencana regrouping bukan menutup sekolah secara tiba-tiba. Namun ada kajian dan proses sehingga digabungkan.

Ia menyebutkan, di Tanah Datar, jika dibandingkan dengan jumlah sekolah, sebenarnya jumlah guru masih kurang. Namun kalau dibandingkan jumlah guru dengan jumlah murid ternyata jumlah guru yang ada sudah cukup.

Baca juga: Di Tanah Datar Ninik Mamak Akan Mengajarkan Langsung Adat dan Budaya ke Sekolah

Sejalan dengan itu, pemerintah pusat mengambil kebijakan untuk sekolah-sekolah yang kekurangan murid itu harus digabungkan. Kalau tidak dilakukan, konsekuensinya dana BOS-nya akan langsung dipotong dari pusat. [pkt]


Baca berita Tanah Datar hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Pemkab Tanah Datar Menang Gugatan, Aset Miliar Rupiah Selamat
Pemkab Tanah Datar Menang Gugatan, Aset Miliar Rupiah Selamat
DPRD Tanah Datar Sepakati 9 Ranperda Prioritas Tahun 2025
DPRD Tanah Datar Sepakati 9 Ranperda Prioritas Tahun 2025
Pimpinan DPRD Tanah Datar Resmi Dilantik, Siap Bekerja untuk Masyarakat
Pimpinan DPRD Tanah Datar Resmi Dilantik, Siap Bekerja untuk Masyarakat
Ini Hasil Lengkap Pengundian Nomor Urut Pilkada Tanah Datar 2024
Ini Hasil Lengkap Pengundian Nomor Urut Pilkada Tanah Datar 2024
Kisah Haru Warga Terdampak Banjir Bandang di Tanah Datar
Kisah Haru Warga Terdampak Banjir Bandang di Tanah Datar
Optimis Menang Pilkada, Richi Aprian-Donny Karsont akan Gerakan Masyarakat Gunakan Hak Pilih
Optimis Menang Pilkada, Richi Aprian-Donny Karsont akan Gerakan Masyarakat Gunakan Hak Pilih