Berita Jeda hari ini dan berita Sumbar hari ini: Rangkuman istilah seputar puasa dalam bahasa Minang yang jarang digunakan
Padang, Padangkita.com- Ramadan tahun 1442 H telah memasuki hari ke-16. Namun, tahukah anda istilah-istilah seputar ibadah puasa seperti sahur atau ngabuburit dalam bahasa Minang?
Sebagian istilah ini mungkin sudah jarang dipakai oleh masyarakat dan digantikan dengan bahasa Indonesia.
Nah, kali ini Padangkita.com merangkum istilah seputar puasa dalam bahasa Minang.
Makan parak siang
Parak siang dalam bahasa Minang merupakan penunjuk waktu pagi sebelum terbitnya fajar. Makan parak siang berarti makan di waktu sebelum matahari terbit.
Makan parak siang merupakan aktivitas dalam bulan Ramadan yang menjadi makan terakhir sebelum berpuasa. Penggunaan makan parak siang mulai jarang diucapkan oleh masyarakat Minangkabau saat ini, digantikan dengan kata sahur.
Malengah puaso
Malengah puaso merupakan kegiatan menunggu waktu berbuka. Kegiatan ini biasanya diisi dengan bermain, jalan-jalan, atau mendengarkan ceramah ustaz.
Kegiatan ini dikenal dalam bahasa Indonesia dengan sebutan ngabuburit.
Malengah puaso berasal dari kata malengah dalam bahasa Minang berarti mengalihkan atau melupakan.
Malengah puaso berarti mengalihkan dan melupakan rasa lapar dan haus dengan cara menyibukkan diri dengan kegiatan lain. Kata malengah puaso banyak digunakan di daerah Limapuluh Kota dan sekitarnya.
Pabukoan
Pabukoan merupakan makanan atau minuman yang disantap saat waktu berbuka. Makanan ini biasanya didominasi oleh penganan kecil yang memiliki rasa manis.
Di Minangkabau ada menu-menu makanan yang marak ditemui hanya bulan Ramadan, namun cukup langka di bulan-bulan lain.
Menu pabukoan yang dikenal di Minang seperti kue bongko, lapek bugih, godok batinta, lopis, dan sebagainya.
Selain itu, salah satu tradisi yang erat kaitannya dengan pabukoaan yaitu maanta pabukoan ke rumah mertua.
Babuko
Babuko atau berbuka merupakan membatalkan puasa dengan cara makan atau minum saat azan magrib berkumandang. Makanan dan minuman yang dihidangkan saat babuko beragam antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Baca juga: Kue Kareh-Kareh dan Pinyaram, 2 Kudapan Manis Khas Sumbar dari Tepung Beras
Selain itu ada pula tradisi yang dilakukan saat babuko, salah satunya babuko masak lamang di Sukarami Solok. Tradisi ini dilakukan di hari terakhir puasa dengan cara semua penduduk kampung berkumpul untuk memasak lamang bersama. [rna]