Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Sorot kasus kekerasan terhadap jurnalis, AJI Padang menggelar Ngabuburit Jurnalistik.
Padang, Padangkita.com - Ancaman terhadap para jurnalis selalu mengintai dan keamanan digital bagi jurnalis merupakan sesuatu yang amat penting. Hal itu akan diangkat dalam seri diskusi Ngabuburit Jurnalistik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang, Senin (19/4/2021).
Ngabuburit Jurnalistik yang akan dilaksanakan pukul 16.30 WIB itu akan menghadirkan Ketua Umum AJI Indonesia, Sasmito Madrin dan Koordinator Divisi Internet AJI Indonesia, Joni Aswira via Zoom Meeting dan akan live di YouTube AJI Padang.
Ketua AJI Padang, Aidil Ichlas mengatakan, sepanjang tahun 2020, sebanyak 84 kasus kekerasan terhadap jurnalis terjadi dan jumlah itu merupakan jumlah tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.
"Bentuknya (kekerasan) beragam, sejak dari kekerasan fisik, pengusiran, perampasan alat liputan, pemidanaan, dan doxing," ujar Aidil yang juga langsung turun tangan sebagai moderator dalam seri diskusi tersebut.
Terbaru, kata Aidil, penganiayaan, intimidasi, perusakan alat liputan terjadi terhadap Nurhadi, jurnalis Tempo di Surabaya pada 27 Maret 2021.
"Segala bentuk kekerasan tersebut mesti diusut karena telah melanggar Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Perlindungan terhadap jurnalis juga mesti ditingkatkan," tegas Aidil.
Lebih lanjut, dijelaskan Aidil, ancaman doxing atau peretasan identitas pribadi, privasi, peretasan akun media sosial jurnalis juga perlu diwaspadai."Jurnalis perlu mengetahui dan mengantisipasi ancaman terhadap diri dan profesinya, termasuk ancaman digital yang makin marak terjadi," katanya.
Baca juga: AJI Padang Sebut Tindakan Kekerasan Terhadap Jurnalis di Surabaya sebagai Tindakan Biadab
Aidil menambahkan, Ngabuburit Jurnalistik AJI Padang ini akan digelar dalam lima seri atau sesi diskusi, yang akan menghadirkan para jurnalis kawakan, seperti Dandhy Dwi Laksono dari WatchDoc, Arfi Bambani dari Internews, Dandi Koswara yang merupakan Kepala Biro Anadolu Agency Indonesia, Ingki Rinaldi, CEO Kudu Digital, Ratna Arianty dan para jurnalis senior lainnya. [*/zfk]