Tak Ada Lampion, Ini Pengganti Perayaan Imlek di Kelenteng See Hien Kiong Padang Agar Tetap Meriah

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kelenteng See Hien Kiong menyiasati perayaan Imlek 2572 di tengah Pandemi Covid-19.

Ilustrasi - Masyarakat memenuhi halaman depan Klenteng See Hien Kiong di kawasan Pondok, Kota Padang untuk berselfi ria dalam perayaan Tahun Baru Imlek tahun 2019. [Foto: Zulfikar/Padangkita.com]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kelenteng See Hien Kiong menyiasati perayaan Imlek 2572 pada Jumat (12/2/2021) agar tetap berjalan meriah dan khidmat di tengah pandemi Covid-19.

Padang, Padangkita.com - Kelenteng See Hien Kiong menyiasati perayaan Imlek 2572 pada Jumat (12/2/2021) agar tetap berjalan meriah dan khidmat di tengah pandemi Covid-19.

Tak ada lampion, Kelenteng tersebut menambah jumlah lilin yang dipasang pada saat kaum Tionghoa beribadat merayakan tahun baru Imlek.

Kepala Inventaris Kelenteng See Hien Kiong, Rudi Ridwan membenarkan penambahan jumlah lilin yang berasal dari sumbangan donatur. Lilin tersebut pada tahun baru kali ini mencapai 50 pasang.

"Sedangkan di tahun sebelumnya jumlahnya hanya sekitar 20 pasang. Karena telong tidak lagi dipasang di bagian halaman, donatur kami alihkan untuk menyumbangkan lilin, sehingga jumlah lilin bertambah tahun ini," katanya dalam rilis yang diterima Padangkita.com, Selasa (9/2/2021).

Rudi mengatakan, lilin Imlek yang disumbangkan dari sejumlah donatur tidak hanya berasal dari donatur di Kota Padang maupun Sumatra Barat, tetap juga datang dari luar Sumbar. Seperti dari Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), dan Jambi, serta daerah lainnya.

“Mereka yang menyumbangkan lilin berharap di tahun ini perekonomiannya membaik,” jelasnya.

Ia menyebutkan, lilin berukuran kecil hingga ukuran jumbo berada di bagian sayap kanan kelenteng. Lilin ini akan dihidupkan pada puncak malam tahun baru Imlek, Kamis (11/2/2021), pukul 23.30 WIB. Lilin dihidupkan bersamaan pada saat bersembahyang kepada Dewa.

Ukuran lilin yang dipasang juga beragam. Mulai dari seberat lima kati hingga seribu kati. Filosofinya, Semakin besar ukuran lilin semakin terang perjalanan hidup umat Tionghoa yang menjadi dontaur lilin tersebut. Di tiap-tiap lilin juga dipasang doa dan harapan para penyumbang lilin.

"Harga lilin ini juga beragam, mulai dari Rp300 ribu hingga belasan juta rupiah," imbuhnya.

Pada saat sembahyang umat Tionghoa di dalam Kelenteng See Hien Kiong, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sebelum masuk, dilakukan pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan dengan sabun, serta diwajibkan mengenakan masker. Jarak antar-jemaah juga dijaga.

"Kami sudah siapkan sejumlah kotaknya di dalam, agar jarak antar jemaah terjaga," tuturnya.

Baca juga: Hari Raya Imlek, Polisi Tutup Objek Wisata dan Pusat Keramaian di Padang dengan Sistem Ini

Seperti diketahui, tahun baru Imlek kali ini dikenal sebagai tahun Kerbau Logam. Tahun Kerbau Logam diartikan sebagai momentum bagi semua orang untuk bangkit dan bekerja giat setelah melewati tantangan. [pkt]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Tags:

Baca Juga

Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako