Padangkita.com – Pedagang Pujasera Pantai Padang menyampaikan sejumlah keluhan kepada Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah terkait nasib mereka setelah berjualan di tempat yang baru.
“Payah bana manggaleh di siko pak, tampek sampik (susah sekali berjualan di sini pak, tempat kecil),” ujar seorang pedagang, seperti dilansir dari laman resmi Pemko Padang, Senin (11/12/2017).
Keluhan serupa juga diungkapkan pedagang lainnya kepada Mahyeldi. Misalnya, soal tempat berjualan yang sering digenangi air jika hujan tiba. Termasuk adanya "penghuni lain" di Pujasera tersebut.
Mendengar itu, Mahyeldi kemudian mengitari seisi tempat Pujasera. Mahyeldi melihat kondisi toilet dan lainnya. Mahyeldi lantas memberikan solusi.
“Kita akan benahi dan perbaiki tempat ini (Pujasera),” katanya kepada pedagang.
Pembenahan yang akan dilakukan Pemko Padang bertujuan agar Pujasera dikunjungi wisatawan. Menjadi pusat kuliner yang menarik di kawasan Pantai Padang. Bahkan kini, Pemko Padang juga punya cara lain agar Pujasera dikunjungi pembeli.
Pemko Padang menyediakan voucher atau kupon bagi donatur. Setiap donatur yang membeli kupon kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dapat diserahkan kepada pedagang di Pujasera sebelum atau sesudah makan di lokasi itu.
Nilai kupon tersebut yakni Rp20.000. Setelah itu, pedagang dapat menukarkan kembali voucher atau kupon tersebut kepada dinas untuk diuangkan.
“Kita menyediakan voucher yang dapat diuangkan setiap hari,” ujar Mahyeldi.
Selain memantau lokasi dan menerima keluhan pedagang, Mahyeldi juga mencicipi masakan yang dijual pedagang di Pujasera Pantai Padang itu.
Saat duduk, Walikota disuguhi udang dan kepiting goreng. Udang dan kepiting yang ditusuk lidi begitu menggoda selera. Agar terasa lebih nikmat, udang atau kepiting goreng itu dicocol ke dalam saus cabai.
Selain udang dan kepiting goreng, Walikota juga mencicipi rujak. Sepiring rujak berkuah kacang dengan rasa pedas, asam dan manis telah terhidang di meja. Makanan ini pun sayang untuk dilewatkan.
Walikota nampak menikmati masakan khas tersebut. Hampir tak ada yang bersisa di piringnya. Sambil mencicipi masakan khas laut itu, Walikota mendengar langsung curahan hati para pedagang.
Selain menerima keluhan pedagang, Mahyeldi juga menanyakan apakah anak-anak pedagang ada yang putus sekolah.
Beberapa pedagang menjawab ada. Walikota kemudian menugaskan Baznas Kota Padang untuk mencatat nama setiap anak yang tidak sekolah.
“Kita akan sekolahkan mereka melalui Baznas,” sebutnya.
Pada akhir kesempatan, Walikota mengajak pedagang untuk berdialog dan bertukar pikiran di kediaman dinasnya. Pedagang pun setuju. Rencananya, Senin (11/12/2017) siang ini para pedagang akan hadir di rumah dinas walikota di jalan A Yani.