Berita artis terbaru, gosip artis dan gosip terbaru: Nikita Mirzani merasa waspada pada Habib Rizieq dan kelompok FPI.
Padangkita.com - Nikita Mirzani menjadi salah satu selebriti yang secara terang-terangan mengaku tidak suka pada pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dan pendukungnya.
Namun begitu, ternyata Nikita Mirzani miliki ketakutan sendiri dengan kelompok FPI. Hal itu disampaikan Nikita saat menjadi bintang tamu podcast Deddy Corbuzier, Sabtu (19/12/2020).
Seperti diketahui, selama ini Nikita Mirzani sangat tidak suka terhadap Habib Rizieq. Ia bahkan pernah menyebut jika kata ‘Habib’ adalah untuk penjual minyak.
Tentu saja hal itu memicu amarah para pendukung Habib Rizieq yang merasa dilecehkan. Kendati begitu, Nikita tak pernah gentar memperlihatkan ketidaksukaannya melalui unggahan di akun Instagram miliknya.
Namun begitu, ternyata perseteruan Nikita Mirzani dan Habib Rizieq membuat ibu tiga anak itu merasa waspada. Kecemasan Nikita itu muncul usai mengetahui isi salah satu ceramah Habib Rizieq.
Pasalnya, dalam ceramah tersebut, Habib Rizieq mengaku tak segan-segan untuk memenggal kepala jika tuntutan mereka tidak diproses. Tampaknya hal itu ditujukan Habib Rizieq untuk pejabat dan pikah berwajib.
"Ceramah dari Rizieq, dia bilang, 'kalau tidak diproses, jangan salahkan kita kalau kita penggal kepalanya'," ungkap Nikita Mirzani.
Tentu saja penyataan Habib Rizieq itu membuat Nikita Mirzani harus waspada. Hal itu lantaran Nikita beranggapa jika Habib Rizieq an pendukungnya bisa berbuat hal ekstrim pada orang yang mereka tidak suka, termasuk pada Nikita.
"Itu sih yang bikin, 'waduh'. Berarti kan mereka bisa melakukan hal-hal di luar nalar Niki," ujarnya.
Tak hanya itu, Nikita Mirzani mengatakan bahwa kelompok FPI bahkan bisa mengepung kantor polisi yang miliki penjagaan ketat. Tentu saja organisasi itu juga bisa melakukan hal yang sama pada kediaman Nikita Mirzani.
"Sekarang gini, mereka aja berani geruduk kantor polisi. Nah masa rumah Nikita Mirzani aja nggak berani?,” ucap Nikita Mirzani.
