Padangkita.com - Tergulingnya 4 gerbong kereta api yang mengangkut hasil produksi semen milik PT Semen Padang, Rabu (25/10/2017) membuat distribusi ratusan ton semen ekspor menjadi terganggu.
Kepala Departemen Komunikasi dan Sarana Umum PT. Semen Padang, Iskandar Lubis mengatakan pendistribusian semen curah ekspor melalui pelabuhan teluk bayur terpaksa dihentikan sementara akibat tergulingnya kereta api pengangkut.
"Pendistribusian semen curah ekspor terpaksa dihentikan sementara akibat tergulingnya kereta api pengangkut sejak rabu pagi," katanya, Rabu (25/10/2017).
Dalam kejadian di kawasan Stasiun alai pauh lima dari dua puluh empat gerbong yang diberangkatkan dari pabrik pt semen padang / empat gerbong yang masing –masing memuat dua puluh lima ton semen curah terguling. sementara satu gerbong lainnya keluar rel.
Hingga rabu sore, PT KAI Divisi Regional Sumbar masih terus melakukan perbaikan dan mencoba mengaktifkan rel di sebelah kereta terguling.
Upaya ini dikebut agar akses kereta api dan pengiriman produk semen padang kembali lancar. setiap harinya PT Semen Padang mendistribusikan enam kali semen semen ekspor menggunakan kereta api menuju pelabuhan teluk bayur.
Seperti diketahui, Kereta api pengangkut semen di padang terguling. Akibatnya 4 gerbong kereta api keluar dari jalur rel yang ada. Kecelakaan ini diduga disebabkan roda kereta keluar dari rel.
Kompol Alwi Haskar, Kapolsek Pauh mengatakan akibat tergulingnya kereta api pengangkut semen ini akses kereta api menuju pelabuhan teluk bayur menjadi terganggu.
“Untuk sementara akses dari dan ke teluk Bayur terganggu akibat tergulingnya kereta tersebut,” katanya kepada wartawa, Rabu (25/10/2017).
Alwi menjelaskan kecelakaan terjadi di depan stasiun Alai kecamatan Pauh, sekira pukul 9 WIB. Kereta api dengan dua puluh empat gerbong yang melaju dari arah pabrik semen padang Indarung, menuju pelabuhan teluk bayur, tiba – tiba terguling.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun akses kereta api dari dan ke Teluk Bayur menjadi terganggu.
(Aidil Sikumbang)