Jakarta, Padangkita.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terpantau menguat pada Jumat (6/11/2020) pagi.
Dilansir dari Bloomberg, rupiah menguat 0,56 persen (80 poin) ke level Rp14.300 per dollar AS dari sebelumnya Rp 14.380 per dollar AS.
Sejak pagi, rupiah bergerak di kisaran 14.255 per dolar AS hingga 14.300 per dolar AS.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah berada pada level Rp14.321 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada pada level Rp14.439 per dolar AS.
Baca juga: Mengenal Minyak Sawit Merah Alami, Sehat dan Nikmat untuk Dikonsumsi
Meski mengalami penguatan, jika dihitung dari awal tahun, rupiah justru melemah 3,08 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah pagi ini dipengaruhi oleh sentimen pilpres AS.
Menurutnya, perhitungan suara yang belum selesai dan tuduhan manipulasi suara yang terjadi mendorong pasar masuk ke aset-aset berisiko.
"Perhitungan suara yang belum selesai dan tuduhan manipulasi suara ternyata tidak mencegah pasar mengantisipasi potensi kemenangan Biden di pemilu AS 2020 dengan masuk ke aset-aset berisiko," kata Ariston dilansir dari Antara, Jumat (6/11/2020).
Ariston mengatakan, penguatan rupiah juga terpengaruh sentimen domestik, salah satunya telah ditandatanginya UU Cipta Kerja oleh Presiden Jokowi.
"Kondisi dalam negeri yang kondusif setelah disahkannya UU Cipta Kerja dan sinyal pemulihan ekonomi dari PDB kuartal III juga membantu penguatan rupiah," ujarnya.
Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.200 per dollar AS sampai dengan Rp 14.350 per dollar AS. [try]