5 Daerah di Sumbar Dilanda Banjir dan Longsor, 2 Orang Meninggal Dunia

5 Daerah di Sumbar Dilanda Banjir dan Longsor, 2 Orang Meninggal Dunia

Petugas BPBD turun ke lokasi banjir. [Foto: Dok. BPBD Sumbar]

Padang, Padangkita.com – Hujan deras yang melanda Sumatra Barat (Sumbar), Senin (23/1/2023) telah menimbulkan bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah. Laporan sementara, 2 warga meninggal dunia di Kabupaten Padang Pariaman.

Sementara itu, hingga siang ini (24/1/2023) cuaca di Sumbar masih mendung dan berpotensi akan hujan lagi. Masyarakat diimabau untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di sekitar daerah rawan bencana.

Berdasarkan data yang diterima dan dihimpun Pusdalops Penanggulangan Bencana (PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, setidaknya lima kabupaten dan kota yang dilanda bencana, baik longsor maupun banjir.

Adapun lima daerah itu, yakni Kabupaten Agam dilanda banjir tepatnya di Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari dengan genangan air setinggi 50-60cm, dan 5 jiwa (1KK) terdampak. Kondisi tidak ada korban jiwa, namun kondisi air belum surut.

Kemudian, Kabupaten Kepulauan Mentawai terutama di Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara juga dilanda banjir. Ketinggian genangan air mencapai 50-100cm. Tidak ada korban jiwa maupun laporan kerusakan akibat banjir karena guyuran hujan ini.

Tingginya curah hujan ini, juga menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah titik di Kota Padang. Salah satu titik longsor, yakni terjadi di Panorama 1 Kecamatan Lubuk Kilangan sekira pukul 17.00 WIB, yang berdampak tertutupnya akses jalan Padang-Solok.

Selain longsor, banjir di beberapa titik juga terjadi di Kota Padang. Salah satunya di Batu Busuk, Kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh akibat sungai meluap karena tingginya intensitas hujan. Sebanyak 20 KK terpaksa mengungsi akibat luapan sungai tersebut.

“Ada sekitar 35 unit rumah yang terdampak banjir akibat luapan sungai di Batu Busuk,” kata Kalaksa BPBD Sumbar, Jumaidi yang turun langsung ke lokasi sejak sore.

Selanjutnya, bencana longsor dan banjir juga melanda 9 nagari di Padang Pariaman. Rinciannya, banjir menggenangi puluhan rumah warga di Korong Tanah Taban dan Korong Surantiah, Nagari Pasie Laweh Lubuk, Kecamatan Lubuk Alung, Padang Pariaman.

Kemudian, banjir juga terjadi di Korong Ladang Laweh dan Bari, Nagari Sicincin, Kecamatan 2X11 Enam Lingkuang, Korong Pasa Limau Nagari Parik Malintang, Kecamatan Enam Lingkuang, Kabupaten Padang Pariaman. Sementara di Korong Pasa Limpato, Nagari Limpato Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto, 1 unit rumah ditimpa pohon tumbang.

Selain banjir, longsor juga terjadi di Padang Pariaman, yakni Korong Sungai Pua Nagari Koto Dalam Barat, Kecamatan VII Koto Padang Sago, Nagari Balah Aie Nagari Anduring, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Korong Sakayan Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung. Ketiganya menimbun badan jalan.

Longsor juga terjadi di Rimbo Kalam, Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, yang menimbun 1 unit rumah warga yang dihuni 5 orang, namun 1 orang belum diketahui keberadaannya. Hal serupa terjadi di Korong Cimpua Pasa Durian, Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto yang menimbun 1 unit rumah ibadah.

Bukan hanya itu, banjir juga melanda sejumlah titik di Kota Pariaman, di antaranya di Tungkal Selatan, Cubadak Mentawai, Air Santok, Marabau, Subarang Cimparuh, Kampuang Pondong, Sawah Langgar Desa Bato, dan Kampung Perak.

Sementara di Kabupaten Pesisir Selatan, juga terjadi banjir empat titik di Kecamatan Batang Kapas dan beberapa nagari (desa) di Kecamatan IV Jurai, Painan Selatan yang berdampak pada 250 KK.

Selain itu, longsor juga terjadi di Nagari Sungai Lundang, Kecamatan Koto XI Tarusan yang menghambat akses jalan Padang-Painan, serta pohon tumbang di Nagari Bungo Pasang Satu, Kecamatan IV Jurai.

“Hampir seluruh Sumbar merata diguyur hujan, tapi yang terdampak terjadi bencana di daerah Pesisir Selatan, Kota Padang, dan Padang Pariaman,” jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur.

Menurut Rumainur, akibat bencana banjir dan longsor tersebut, diperkirakan berdampak pada ribuan Kepala Keluarga (KK).

Khusus di daerah Batu Busuak, Kota Padang, pihaknya telah terjun ke lokasi banjir bersama tim gabungan, baik BPBD Provinsi Sumbar, BPBD Kota Padang, PMI, Wali Kota Padang, TNI-Polri, Basarnas, Satpol PP, Dinas Sosial, dan pihak lainnya.

Baca juga: Longsor, Banjir hingga Pohon Tumbang Hantam Padang Pariaman, Dua Warga Meninggal Dunia 

“Ada sekitar 35 unit rumah yang terdampak, tapi cuma 20 KK yang mengungsi, sebagian besar masih bertahan di rumah masing-masing. Kita juga menyerahkan perlengkapan keluarga 10 boks, sarung 21 helai, dan rendang 19 kilogram untuk disalurkan ke warga yang terdampak,” terangnya. [*/pkt]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Laporkan Bencana yang Terjadi di Ranah Minang kepada Presiden Jokowi
Gubernur Mahyeldi Laporkan Bencana yang Terjadi di Ranah Minang kepada Presiden Jokowi
Andre Rosiade: Gerindra Kirim Ribuan Paket Sembako untuk Warga Korban Lahar Dingin Marapi
Andre Rosiade: Gerindra Kirim Ribuan Paket Sembako untuk Warga Korban Lahar Dingin Marapi
Tiang Listrik PLN
100 Tiang Listrik PLN Hanyut Terseret Banjir dan Langsor di Sumbar
Mengapa Penanggulangan Bencana di Sumbar mesti Berstatus Tanggap Darurat Provinsi?
Mengapa Penanggulangan Bencana di Sumbar mesti Berstatus Tanggap Darurat Provinsi?
Serahkan Bantuan, Gubernur Mahyeldi: Korban Bencana jangan Sampai tidak bisa Makan
Serahkan Bantuan, Gubernur Mahyeldi: Korban Bencana jangan Sampai tidak bisa Makan
Gubernur Mahyeldi Usulkan Relokasi 100 Rumah Warga, BNPB Minta Pemda segera Carikan Lahan
Gubernur Mahyeldi Usulkan Relokasi 100 Rumah Warga, BNPB Minta Pemda segera Carikan Lahan