Padang, Padangkita.com - Kota Padang kini menjadi pusat penyebaran terbesar virus corona di Sumatra Barat (Sumbar), di mana 7 dari total 14 kasus ditemukan di kota tersebut.
Untuk mencegah penyebaran virus tersebut lebih luas, Pemerintah Kota Padang pun telah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang membatasi kegiatan masyarakat, termasuk pelarangan melakukan aktivitas di luar rumah.
Kebijakan tersebut secara tidak langsung membuat warga terpaksa berhenti bekerja. Warga seperti pedagang kecil, pedagang asongan, buruh, dan pekerja yang menggantungkan hidupnya dari pendapatan harian telah kehilangan pekerjaan.
Pandemi tersebut telah memberikan dampak negatif bagi masyarakat bukan hanya di sektor sosial, tapi juga sektor ekonomi dan lainnya.
Baca juga: Anggaran Dana Darurat Tak Kunjung Dibuat, HM Nurnas Nilai Gubernur Sumbar Lamban
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan bahwa berdasarkan informasi sementara, sekitar 35% warga Kota Padang telah mengalami dampak ekonomi akibat virus corona.
Melihat kondisi tersebut, Mahyeldi menyebutkan bahwa Pemko Padang kini tengah menyiapkan bantuan beras untuk diserahkan kepada warga terdampak tersebut.
"Insya Allah 1 atau 2 hari ini sudah final datanya. Setelah itu akan segera kita bagikan kepada warga yang membutuhkan," ujar Mahyeldi dilansir dari infopublik, Jumat (3/4/2020).
Ia menyatakan bahwa beras tersebut nantinya akan langsung diserahkan oleh Pemko ke rumah-rumah warga tanpa perantara.
Pemko Padang akan menyiapkan sekitar 3000 ton beras dalam satu bulan untuk diberikan kepada warga terdampak tersebut.
Hingga hari ini Sabtu (4/4/2020), berdasarkan data laman informasi virus corona Kota Padang terdapat 8 orang positif terjangkit virus corona di Padang, 1 orang di antaranya dinyatakan meninggal.
Sementara itu, 15 orang termasuk Pasien dalam Pengawasan (PDP) dan terdapat 82 Orang dalam Pemantauan (ODP).
Data tersebut sedikit berbeda dengan data yang disuguhkan oleh Pemprov Sumbar dalam laman resminya, di mana tertera 7 orang positif di Kota Padang dengan 1 orang di antaranya meninggal.
Selanjutnya, 21 orang termasuk kategori PDP dan 564 orang masuk kategori ODP. [*/try]