Padangkit.com - Para centenarian (orang yang berusia hingga 100 tahun), memiliki tips dalam menjalani kehidupan mereka yang panjang. A Place For Mom, sebuah layanan bantuan rujukan, mencari jawabannya lewat sebuah survei.
Melansir Men's Health, laman tersebut menggali rahasia para centenarian lewat wawancara yang pernah dilakukan 100 orang yang hidup sampai 100 tahun. Mereka menemukan, setidaknya 25 persen mengikuti saran hidup sehat tradisional seperti mengonsumsi makanan sehat, dan 29 persen mengabaikannya.
Seperti misalnya Agnes Fenton (yang meninggal pada bulan Agustus 2017), percaya bahwa mengonsumsi segelas wiski setiap hari membantunya hidup sampai 112 tahun.
Sekitar 16 persen centenarian mengatakan, minum alkohol setiap hari adalah rahasia untuk umur panjang. Ini sejalan dengan sebuah studi yang mengklaim bahwa konsumsi alkohol secara moderat (dua gelas anggur atau bir per hari), memiliki kaitan dengan umur panjang.
Selain itu, 100 orang yang berusia 100 tahun ini juga memiliki beberapa kebiasaan yang sering mereka lakukan. Hal-hal tersebut dianggap sebagai salah satu trik mereka untuk berumur panjang.
29 persen mengabaikan saran diet tradisional, 25 persen mengonsumsi makanan sehat, 22 persen tetap aktif memasuki usia lanjut, 18 persen mengadopsi sikap positif, dan 16 persen mengonsumsi alkohol secara teratur.
Sementara itu, 12 persen tidak minum alkohol atau merokok, 10 persen memupuk sebuah hubungan yang dekat, 8 persen cukup tidur, 9 persen bersikap baik, dan 9 persen religius.
Selain itu, ada beberapa orang seperti Leandra Becerra Lumbreras (yang meninggal usia 127 tahun), bahwa umur panjangnya terkait dengan kebiasaannya makan banyak cokelat dan tidak pernah menikah.
Selain itu, Besse Cooper, yang hidup hingga 116 tahun mengatakan, tidak ikut campur urusan orang lain dan tidak mengonsumsi junk food adalah kuncinya.
Anda juga bisa mengambil saran dari pria tertua di dunia, Masazo Nonaka yang mengatakan dirinya makan banyak kue dan mengambil waktu untuk berendam di air panas.
Walaupun begitu, tentu saja ini adalah berbagai contoh-contoh yang bersifat anekdot, bukan nasehat medis seperti dikutip dari liputan6.
