Wimboh Santoso Ditunjuk Pimpin Masyarakat Ekonomi Syariah

Wimboh Santoso Ditunjuk Pimpin Masyarakat Ekonomi Syariah

Ketua OJK Wimboh Santoso (kiri) menerima SK penunjukkan sebagai Ketua MES dari Ketua Dewan Pembina MES yang juga Ketum MUI Ma'ruf Amin. (Foto: ojk.go.id)

Lampiran Gambar

Ketua OJK Wimboh Santoso (kiri) menerima SK penunjukkan sebagai Ketua MES dari Ketua Dewan Pembina MES yang juga Ketum MUI Ma'ruf Amin. (Foto: ojk.go.i

Padangkita.com – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso ditunjuk untuk menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2017 – 2020.

Pengangkatan dan penetapan Wimboh Santoso dilakukan melalui penyerahan resmi Surat Keputusan MES yang disampaikan Ketua Dewan Pembina MES KH. Ma'ruf Amin di Jakarta, Senin (15/1/2018) lalu.

MES merupakan wadah organisasi yang bertujuan menjadi acuan dan diikuti sebagai teladan bagi usaha percepatan pengembangan dan penerapan sistim ekonomi dan etika bisnis Islami di Indonesia. MES bersifat mandiri, bukan organisasi Pemerintah, dan bukan organisasi politik.

Selain itu, MES memiliki visi antara lain untuk menjadi wadah yang menghimpun seluruh sumber daya yang ada dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan untuk mempercepat penerapan ekonomi syariah di berbagai bidang.

MES juga diharapkan menjadi wadah dan wahana komunikasi, informasi, representasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi dalam rangka membentuk iklim ekonomi yang sesuai syariah dan memelihara persatuan dan kesatuan dari pemangku kepentingan ekonomi syariah seperti regulator, ulama, pengusaha, akademisi, praktisi, tokoh masyarakat, dan lain-lain.

MES juga mengusung misi untuk mewujudkan silaturahmi di antara pelaku-pelaku ekonomi, perorangan dan lembaga yang berkaitan dengan ekonomi syari'ah, membangun sinergi dan kemitraan di antara perorangan dan lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan ekonomi syariah serta mendorong pengembangan aktivitas ekonomi syariah sehingga menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam kegiatan usaha termasuk dalam hal investasi maupun pembiayaan.

Kinerja industri keuangan syariah tumbuh semakin positif. Aset perbankan syariah dan IKNB Syariah terus tumbuh membaik. Begitu juga kinerja industri pasar modal syariah yang terus bergairah.

Aset perbankan syariah hingga Nopember tumbuh 11,09% ytd dengan nilai pembiayaan  sebesar 10,66% ytd. Aset IKNB syariah tumbuh sebesar 11,19% ytd. Sukuk Korporasi dan Reksa Dana Syariah masing-masing meningkat sebesar 34,18% ytd dan 65,33% ytd.

Meski demikian, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2016 yang dilakukan OJK, indeks literasi keuangan syariah baru 8,11 persen. Artinya, setiap 100 orang baru delapan orang yang memahami sektor jasa keuangan syariah. Sedangkan tingkat inklusi atau masyarakat yang menggunakan keuangan syariah untuk pendanaan baru 11,06 persen. Artinya dari 100 masyarakat Indonesia hanya 11 orang yang menggunakan transaksi keuangan di sektor keuangan syariah.

MES bekerjasama dengan otoritas terkait seperti OJK dan Bank Indonesia terus berupaya untuk mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah nasional. [rilis]

 

Baca Juga

Wapres Kukuhkan Sumbar Jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Syariah dan Lalu Lintas Wirausaha Muslim Dunia
Wapres Kukuhkan Sumbar Jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Syariah dan Lalu Lintas Wirausaha Muslim Dunia
Pertama di Indonesia, Gubernur Mahyeldi Luncurkan Mushaf Al-Qur'an Maqashid Syariah
Pertama di Indonesia, Gubernur Mahyeldi Luncurkan Mushaf Al-Qur'an Maqashid Syariah
Festival Ekonomi Syariah Minangkabau 2022 hingga 30 Juli, Ini Harapan Gubernur
Festival Ekonomi Syariah Minangkabau 2022 hingga 30 Juli, Ini Harapan Gubernur
Walau MUI Ditinggal, Gubernur Sumbar Lantik Kepengurusan KDEKS dan Jadi yang Pertama di Indonesia 
Walau MUI Ditinggal, Gubernur Sumbar Lantik Kepengurusan KDEKS dan Jadi yang Pertama di Indonesia 
Peran MUI Sumbar Disingkirkan Soal Ekonomi Syariah Buat Buya Gusrizal Kecewa dengan Mahyeldi
Peran MUI Sumbar Disingkirkan Soal Ekonomi Syariah Buat Buya Gusrizal Kecewa dengan Mahyeldi
Kata Wapres, Peluang Asuransi Syariah Indonesia Sangat Terbuka
Kata Wapres, Peluang Asuransi Syariah Indonesia Sangat Terbuka