WHO Sebut 40,6 Persen Pelajar di Indonesia Pernah Merokok

Perokok Pelajar

Ils. [Foto: Ist]

Jakarta, Padangkita.com - Bersamaan dengan kampanye peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada 31 Mei lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan rilis mengenai kondisi perokok Indonesia berdasarkan data dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2019.

Dalam rilis tersebut, WHO menyebutkan, ada sekitar 225.700 orang di Indonesia yang meninggal akibat merokok, atau penyakit lain yang berkaitan dengan tembakau setiap tahunnya.

Selain itu, WHO juga menjelaskan, sedikitnya 40,6 persen pelajar di Indonesia (usia 13-15 tahun) sudah pernah menggunakan produk tembakau.

Dijelaskan, 2 dari 3 anak laki-laki dan hampir 1 dari 5 anak perempuan dengan rentang usia yang sama pernah mencoba merokok.

Sementara itu, 19,2 persen pelajar saat ini merokok. 60,6 persen dari jumlah tersebut bahkan tidak dapat dicegah ketika membeli rokok karena usia mereka, dan dua pertiga dari mereka dapat membeli rokok secara eceran.

Dari sumber data yang sama, WHO mengatakan hampir 7 dari 10 pelajar melihat iklan atau promosi rokok di televisi atau tempat penjualan dalam 30 hari terakhir.

Selain itu, sepertiga pelajar, menurut WHO, merasa pernah melihat iklan di internet atau media sosial.

Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Keyword Pancasila Ramaikan Media Sosial

Paparan terhadap tembakau di usia dini, kata WHO, dapat menciptakan perokok seumur hidup, juga dapat berkontribusi terhadap stunting dan menghambat pertumbuhan anak-anak.

Selain itu, juga dapat meningkatkan risiko terjangkit penyakit tidak menular (PTM) kronis seperti penyakit jantung, penyakit saluran pernapasan kronis, diabetes, dan kanker saat mereka beranjak dewasa, seperti dikutip dari laman resmi WHO, who.int, Minggu (31/5/2020).

Di samping itu, WHO dalam rilisnya juga pernah bahwa para perokok lebih mungkin terpapar virus Corona atau Covid-19 dan mengalami gejala yang lebih parah, dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.

Sebab, menurut WHO, COVID-19 umumnya memengaruhi dan menyerang sistem pernapasan manusia yang tentu sangat rentan bagi para perokok. [*/try]


Berita ini sebelumnya dimuat Liputan6.com jaringan Padangkita.com dengan judul WHO: 225.700 Orang Indonesia Meninggal Per Tahun Akibat Rokok


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Apa Itu PAFI dan Mengapa Penting untuk Calon Apoteker
Apa Itu PAFI dan Mengapa Penting untuk Calon Apoteker
Pj Wali Kota Padang Ajak Warga Jaga Kebersihan Rumah, Cegah Stunting
Pj Wali Kota Padang Ajak Warga Jaga Kebersihan Rumah, Cegah Stunting
Puskesmas Air Santok Pariaman Satu-satunya Percontohan tentang Inovasi ILP di Sumbar
Puskesmas Air Santok Pariaman Satu-satunya Percontohan tentang Inovasi ILP di Sumbar
Bromat di Atas Ambang Batas Berbahaya, Sumbar belum Punya Laboratorium untuk Memeriksa
Bromat di Atas Ambang Batas Berbahaya, Sumbar belum Punya Laboratorium untuk Memeriksa
Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Kanker Kulit Paling Ganas
Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Kanker Kulit Paling Ganas
Selama Tahun 2022, Anggota DPR RI Darul Siska Prioritaskan Atasi Permasalahan Stunting
Selama Tahun 2022, Anggota DPR RI Darul Siska Prioritaskan Atasi Permasalahan Stunting