Setelah menikamnya beberapa kali, Edgarden berjalan menjauh dari tubuh Mendonca. Tak puas ia pun kembali menghampiri tubuh Mendonca hanya untuk memberi lebih banyak luka tusukan pada ibu dari anaknya itu.
Dia kemudian meninggalkan Mendonca, untuk mati di jalan. Tak lama berselang, Pereira dos Santos ditangkap di rumahnya sekitar setengah jam setelah pembunuhan di mana dia bersiap untuk melarikan diri.
"Mereka telah lama berpisah, tetapi dia tidak menerimanya, dan menurut informasi yang kami peroleh, dia (Edgarden) menjadi lebih marah karena dia (Mendonca) akan memblokirnya di WhatsApp. Polisi akan mengkonfirmasi informasi ini," ujar petugas polisi Hortencio
Pihak berwenang mengkonfirmasi ayah empat anak itu telah didakwa dengan femisida (pembunuhan / kejahatan pada wanita) dan sedang menunggu persidangan di pusat penahanan preventif, dikutip dari PikiranRakyat-Pangandaran.com, Senin, 8 Maret 2021.
Pembunuhan yang sakit disaksikan oleh seorang pejalan kaki yang memberikan bukti kepada polisi.
Dalam rekaman tersebut, beberapa kendaraan dan pejalan kaki melewati pasangan tersebut selama penyerangan, namun tidak ada yang berani merelainya.
Senjata tajam yang digunakan Edgarden untuk membunuh Mendonca tersebut juga belum ditemukan oleh polisi.
Menurut pihaknya, mereka meyakini bahwa Pereira dos Santos membuang senjata itu di daerah hutan.
"Dia bilang dia melempar pisaunya ke semak. Polisi Sipil yang melakukan investigasi untuk menemukannya," lanjut petugas itu.
Santos mengatakan kepada media lokal, "Dia adalah mantan narapidana, dengan beberapa kasus di penjara karena perdagangan narkoba" paparnya.
Baca Juga: Pengguna GBWhatsApp dan WhatsApp Plus Mulai Diblokir
Dia rupanya telah didakwa dengan femisida dan sedang menunggu persidangan di pusat penahanan pencegahan setelah pembunuhan pada 19 Februari 2021 lalu. Akibat ulahnya tersebut, si pria harus mendekam lagi di penjara. [*/win]