Waspada! Kasus DBD di Padang Melonjak Tajam, Kasus Terbanyak di 4 Kecamatan Ini

Waspada! Kasus DBD di Padang Melonjak Tajam, Kasus Terbanyak di 4 Kecamatan Ini

Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD). [Sumber: Kemenkes]

Padang, Padangkita.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang melaporkan lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun ini. Hingga bulan Juli 2022, kasus DBD di Kota Padang telah mencapai 466 kasus.

“Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2021 lalu yang 366 kasus,” kata dr. Srikurnia Yati di Media Center Balaikota Padang, Selasa (16/8/2022).

Menurut dia, tiga bulan terakhir, tren kasus DBD selalu meningkat. Pada bulan Juni terdata 38 kasus, Juli 58 kasus dan hingga 14 Agustus terdata 60 kasus DBD.

“Jadi, semua kecamatan di Kota Padang sudah ada kasus DBD,” ungkap Sri.

Dari 11 kecamatan, lanjut Srikurnia, terdapat 4 kecamatan dengan kasus DBD terbanyak yakni, Kecamatan Koto Tangah, Kuranji, Lubuk Begalung dan Kecamatan Nanggalo.

“Jadi, 4 kecamatan ini setiap tahun memang selalu terbanyak kasus DBD,” tuturnya.

Srikurnia Yati mengatakan 4 kecamatan tersebut memiliki penduduk yang padat.

"Kebanyakan kasus juga terjadi di kompleks perumahan masyarakat," ungkapnya.

Adapun kelompok usia dominan yang terjangkit DBD di Kota Padang adalah 15 tahun hingga 44 tahun (kelompok dewasa). Selanjutnya, usia 5 tahun hingga 14 tahun (kelompok anak-anak dan remaja).  Dua kelompok ini menyumbang kasus masing-masing 10 persen.

Meski demikian, dari data Dinas Kesehatan Kota Padang belum ditemukan kasus kematian akibat DBD.

“Kondisi saat ini, Alhamdulillah belum ada kasus kematian akibat DBD,” kata dr. Srikurnia Yati.

Ia mengimbau masyarakat agar makin peduli terhadap kebersihan lingkungan dan kebersihan rumah masing-masing, agar terhindar dari penyakit DBD.

Ia menjelaskan, apabila ada kasus DBD, petugas puskesmas setempat akan melakukan penyelidikan epidemiologi DBD yaitu melihat tempat perindukan nyamuk. Apakah ada jentik nyamuk di kawasan sekitar.

Kemudian, petugas meminta hasil pemeriksaan laboratorium. Jika positif DBD, maka puskesmas melakukan sosialisasi di sekitar lingkungan itu.

"Penyelidikan epidemiologi dilakukan 20 rumah sekeliling dengan radius 100 meter dari rumah positif DBD. Dan kemudian dilakukan fogging," jelas Srikurniati.

Masyarakat yang mengalami gejala demam, kata dia, agar segera memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau rumah sakit.

Lebih jauh ia menyebutkan, DBD dapat dicegah dengan melakukan 3M yakni menguras tempat-tempat perindukan sarang nyamuk, menutup tempat penampungan air, lalu mengubur barang-barang yang memiliki potensi untuk tempat perkembangbiakan nyamuk.

Baca juga: Kasus DBD di Padang Menurun Selama Masa Pandemi Covid-19

“Kalau punya kolam di rumah, jangan biarkan kolam itu kosong, isi dengan ikan, sehingga ikan bisa memakan jentik-jentik nyamuk,” kata Srikurnia Yati. [*/pkt]

Baca Juga

ASN Dinas Kesehatan Padang Tunjukkan Semangat di Hari Pertama Masuk Kerja
ASN Dinas Kesehatan Padang Tunjukkan Semangat di Hari Pertama Masuk Kerja
Kota Padang Raih Penghargaan Pengelolaan DAK Nonfisik BOK POM Terbaik Nasional
Kota Padang Raih Penghargaan Pengelolaan DAK Nonfisik BOK POM Terbaik Nasional
Dinas Kesehatan Kota Padang Gelar Bimtek e-blud Dukung Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Padang Gelar Bimtek e-blud Dukung Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Padang Ajak Masyarakat Screening Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Padang Ajak Masyarakat Screening Kesehatan
Kasus DBD Meningkat di Padang, Andre Rosiade Minta Tim Gerindra Turun Lakukan Fogging
Kasus DBD Meningkat di Padang, Andre Rosiade Minta Tim Gerindra Turun Lakukan Fogging
Warga Pengungsi di Pasbar Rentan Terkena DBD, IDI Pasbar Buka Posko Pemeriksaan Kesehatan
Warga Pengungsi di Pasbar Rentan Terkena DBD, IDI Pasbar Buka Posko Pemeriksaan Kesehatan