"Artinya memang di lokasi-lokasi tertentu itu berbeda, memang disini tercatat 24 knots, tapi tidak menutup kemungkinan di lokasi lain itu lebih kencang," sambung Sakimin.
Ia menyebut kejadian ini dengan fenomena Rossby yang dampaknya itu bisa berbeda-beda, kekuatannya juga bisa beda, tapi pada umumnya setiap tahun ada.
"Gelombang atmosfer itu yang menjalar ke arah barat, sehingga angin ketarik ke daerah bertekanan rendah, yang banyak kena itu pesisir barat karena berhadapan langsung ke arah barat," ungkapnya.
Disinggung mengenai fenomena puluhan pohon bertumbangan di Kota Padang sepanjang Jumat (2/4/2021) hingga Sabtu (3/4/2021), dia mengatakan, pohon yang berukuran besar dan rindang akan menimbulkan beban berat bagi tanaman itu.
"Apalagi ketika umur (pohon) sudah tua, di bawahnya mengalami pelapukan, itu dengan kecepatan 15-20 knots saja bsia saja tumbang, artinya dengan kecepatan angin yang sedang," katanya.
Dia mengimbau kepada masyarakat yang berada di jalan untuk memperhatikan kondisi pepohonan dan keadaan sekitar di musim penghujan dan cuaca ekstrem.
"Saat angin kencang, hujan deras, hati-hati di jalan dan memperhatikan pohon di sekitarnya, sebaiknya pohon itu dipangkas, karena semakin rindang itu pohonnya akan semakin berat, kita tidak bisa menolak dengan kejadian ini, jalan satu-satunya kita waspada," tuturnya.
Puluhan Pohon Tumbang
Dari laporan kebencanaan yang diterima Padangkita.com dari Pusat Kendali Operasi Penanggulangan Kebencanaan (Pusdalops-PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, tercatat puluhan pohon tumbang.