Walhi Sumbar Desak Otoritas Terkait Cek Dokumen Perusahaan Penumpah CPO di Teluk Bayur

Walhi Sumbar Desak Otoritas Terkait Cek Dokumen Perusahaan Penumpah CPO di Teluk Bayur

Selain tergenang di atas air laut, tumpahan CPO juga melekat di batu karang di kawasan perairan Pelabuhan Teluk Bayur. (Foto : Aidil Sikumbang)

Lampiran Gambar

Selain tergenang di atas air laut, tumpahan CPO juga melekat di batu karang di kawasan perairan Pelabuhan Teluk Bayur. (Foto : Aidil Sikumbang)

Padangkita.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Barat mendesak otoritas terkait mengecek dokumen lingkungan perusahaan yang telah menumpahkan minyak sawit atau crude palm oil (CPO) di perairan Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Kamis (28/09/2017).

Direktur Eksekutif Walhi Sumatra Barat Uslaini menilai, tumpahnya CPO sekitar 50 ton tersebut, telah mencemari perairan sekitar, termasuk terumbu karang.

Untuk itu, dia berharap, Dinas Lingkungan Hidup harus melakukan pengecekan sarana penyimpan CPO yang ada di Teluk Bayur untuk melihat apakah fasilitasnya masih layak atau harus diperbaiki untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali.

“Terkait dengan dokumen lingkungan perusahaan perlu dilakukan pengecekan terkait langkah antisipasi kemungkinan kejadian ini. Seharusnya ada bak penampungan antara tangki penyimpanan dengan laut sehingga kejadian seperti ini lebih mudah diantisipasi,” tandasnya.

Sementara penyelam dan pegiat penyelamatan terumbu karang Indrawadi Mantari mengatakan, jika tidak cepat diatasi, mungkin akan merusak terumbu karang. Sebab, jelasnya, gumpalan minyak (tar ball) mengendap dan menutupi terumbu karang.

Sedikitnya 50 ton minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) tumpah dan mencemari laut di kawasan perairan pelabuhan teluk bayur Padang.

Tumpahnya minyak kelapa sawit mentah ini diduga akibat bocornya pipa tangki penampungan CPO yang akan diekspor ke luar negeri.

Minyak sawit mentah yang tumpah ke laut tersebut diduga milik PT Wira Innomas. Perusahaan tersebut berada dekat dengan lokasi tumpahan minyak mentah tersebut.

Warga sekitar, Oktavianus mengatakan tumpahan minyak sawit mentah tersebut pertama kali diketahui warga sekira pukul 10:00 WIB.

“CPO langsung tumpah ke laut setelah tangki penampungan diduga mengalami kebocoran,” katanya kepada wartawan, Kamis(28/09/2017).

Menurutnya, akibat kondisi ini warga mengaku kesulitan melaut karena genangan minyak menutupi permukaan air.

Sementara itu, pihak PT Wira Innomas mengaku tumpahnya CPO akibat bocornya salah satu sambungan pipa minyak.

Humas PT Wira Innomas, Gunawan mengatakan akibat kebocoran tersebut jumlah minyak yang tumpah ke laut diperkirakan mencapai 50 Ton.

“Kita masih menyelidiki kebocoran pipa tersebut. Ini merupakan bencana bagi kami,” katanya kepada wartawan.

“Jumlah yang tumpah diperkirakan mencapai 50 ton,” lanjutnya.

Ia menyebutkan bahwa pihaknya hingga saat ini masih melakukan upaya pembersihan laut dari tumpahan minyak sawit mentah tersebut.

Agar areal terdampak tidak meluas, PT Pelindo Teluk Bayur mengerahkan dua unit oil boom masing – masing sepanjang 250 meter. Akibat banyaknya tumpahan minyak ini dikhawatirkan aktivitas pelabuhan ikut terganggu.

Baca Juga

Launching Buku 'Green Democracy', Sultan: Semangat Wujudkan Keseimbangan
Launching Buku 'Green Democracy', Sultan: Semangat Wujudkan Keseimbangan
Pj Wali Kota Padang Terima Penghargaan Nirwasita Tantra
Pj Wali Kota Padang Terima Penghargaan Nirwasita Tantra
Limapuluh Kota – Warsi Kerja Sama Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Bersama Masyarakat
Limapuluh Kota – Warsi Kerja Sama Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Bersama Masyarakat
Sumbar Dapat Hibah ‘Reward’ Penurunan Emisi Karbon Rp53 Miliar dari BPDLH Kemenkeu
Sumbar Dapat Hibah ‘Reward’ Penurunan Emisi Karbon Rp53 Miliar dari BPDLH Kemenkeu
Pj Wako Pariaman Roberia Minta SMA-SMK Hasilkan Karya dari Daur Ulang Sampah
Pj Wako Pariaman Roberia Minta SMA-SMK Hasilkan Karya dari Daur Ulang Sampah
PT Semen Padang Kembali Raih Anugerah Proper Hijau 2022 dari Kemen LHK  
PT Semen Padang Kembali Raih Anugerah Proper Hijau 2022 dari Kemen LHK