Wabah Corona Meluas, Rasio Kredit Macet Dapat Kelonggaran

Berita ekonomi terbaru: Kelonggaran Rasio Kredit Macet

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Kemenkeu)

Jakarta, Padangkita.com - Dampak virus corona kian meluas menyentuh berbagai sektor kehidupan, termasuk ekonomi Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun kemudian memberi keringanan berupa kelonggaran Rasio Kredit Macet (NPL) bagi perbankan.

Sri Mulyani menyebutkan bahwa pemerintah tidak akan memberikan sanki langsung kepada perbankan mengingat adanya kemungkinan kenaikan NPL (nonperforming loan) akibat dampak virus corona.

"Jadi sekarang bank-bank tidak langsung di-punish (dihukum) karena ada kemungkinan kenaikan NPL,” ujar Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, dilansir dari cnnindonesia.

Virus corona membuat negara-negara yang menjadi pemasok utama bahan baku utama Indonesia, seperti China, Jepang bahkan Korea Selatan menutup sementara aktivitas mereka, termasuk proses pengiriman bahan baku ke Indonesia.

Baca juga: Lawan Corona, Pemerintah Pangkas Prosedur Impor Bahan Baku

Hal ini berujung pada penghentikan operasi bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia lantaran kekurangan bahan baku.

"Karena kemudian terjadi karantina, terjadi self quarantine, jadi lock down. Kemudian, terjadi larangan penerbangan, itu semua menimbulkan destruction dari sisi produksi," imbuh dia.

Kondisi ini lah yang akhirnya membuat pemerintah memberikan keringanan bagi perbankan.

"Perusahaan-perusahaan dalam situasi yang tadi, terjadi destruksi dari sisi produksi. Ini semua yang kita lakukan, moneter, OJK dan fiskal akan bersama-sama sinergi untuk mengurangi dampak negatif semaksimal mungkin," terang dia.

Sri Mulyani mengaku pemerintah tengah mencari langkah paling solutif untuk mencegah tingginya risiko yang bisa muncul dalam perekonomian negara akibat wabah virus corona.

Berbagai kebijakan dalam upaya stabilisasi ekonomi terus dilakukan pemerintah dan pihak-pihak terkait. Sebelumnya, Pemerintah mengumumkan telah memangkas prosedur impor bahan baku bagi 500 importir dengan reputasi yang baik.

Bank Indonesia (BI) juga turut memberlakukan setidaknya lima langkah dalam upaya stabilisasi ekonomi, serta OJK yang melonggarkan perhitungan kolektibilitas. (*/try).


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Pabrik Tapioka di Bangka Berkapasitas 6.000 Ton Per Bulan, Bina 1.500 Petani Singkong
Pabrik Tapioka di Bangka Berkapasitas 6.000 Ton Per Bulan, Bina 1.500 Petani Singkong
Andre Rosiade Apresiasi MIND ID Dorong Hilirisasi Komoditas Tambang
Andre Rosiade Apresiasi MIND ID Dorong Hilirisasi Komoditas Tambang
Korsel Diharapkan makin Membuka Ruang untuk Perusahaan Keuangan Indonesia Penetrasi Pasar
Korsel Diharapkan makin Membuka Ruang untuk Perusahaan Keuangan Indonesia Penetrasi Pasar
Puteri Dorong Kerja Sama Pengembangan Mata Uang Digital dengan Bank Sentral Spanyol
Puteri Dorong Kerja Sama Pengembangan Mata Uang Digital dengan Bank Sentral Spanyol
Andre Rosiade Apresiasi Realisasi Kredit Bank Mandiri yang Capai Rp1.435 Triliun
Andre Rosiade Apresiasi Realisasi Kredit Bank Mandiri yang Capai Rp1.435 Triliun
Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024
Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024