Padang, Padangkita.com - Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nomor Urut 1, Vasko Ruseimy mempertanyakan pengisian jabatan di Pemkab Solok cenderung mengakomodasi keluarga, terutama pada posisi buat kaum perempuan.
Hal ini dilontarkan Vasko sebagai respons atas pernyataan Epyardi Asda soal pembangunan infrastruktur dasar yang ramah untuk kelompok rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok minoritas.
Vasko, dalam debat kedua Pilgub Sumbar 2024 malam ini (19/11/2024), menekankan pentingnya pemerataan pemberdayaan perempuan di Sumatera Barat (Sumbar), tidak hanya terbatas pada keluarga pejabat.
"Yang saya dengar, kenapa Pak Epi hanya untuk keluarga perempuan Pak Epi saja. Sementara perempuan di Kabupaten Solok sangat banyak," ujarnya.
Vasko menambahkan perlunya langkah nyata pemerintah dalam menyediakan wadah pemberdayaan perempuan secara lebih luas. Sebelumnya, Calon Gubernur Sumbar Nomor Urut 1, Epyardi Asda menyatakan bahwa Pemkab Solok telah memberikan kesempatan besar kepada perempuan untuk berperan di pemerintahan.
Dia bahkan menyebut banyak perempuan yang menjabat sebagai kepala dinas di wilayah tersebut.
"Untuk gender, istri saya, saya usulkan jadi Bupati Kabupaten Solok karena ingin bundo kanduang berperan membangun Sumbar," ujar Epyardi.
Namun, Epyardi juga mengakui hingga saat ini implementasi Peraturan Daerah (Perda) terkait disabilitas masih minim, termasuk kurangnya anggaran khusus untuk mendukung kelompok disabilitas.
Sementara itu, Mahyeldi menegaskan bahwa Sumbar saat telah memiliki Perda yang mendukung pembangunan ramah disabilitas dan perempuan. Perda tersebut dapat dijadikan pedoman untuk memastikan hak-hak kelompok rentan terpenuhi.
"Alhamdulillah, kita di Sumbar sudah memiliki perda untuk bangunan yang ramah disabilitas dan perempuan. Pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan aksesibilitas, termasuk mendorong kendaraan dan fasilitas pendidikan serta rumah ibadah yang inklusif," ungkap Mahyeldi.
Ke depan, Mahyeldi berencana memperkuat program-program inklusif yang memberikan manfaat nyata bagi disabilitas dan perempuan.
Baca juga: Mahyeldi-Vasko: Perhutanan Sosial Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Sekitar Hutan
"Sekolah-sekolah juga kita dorong untuk menjadi inklusif, sehingga penyandang disabilitas dapat belajar bersama siswa lainnya," tambahnya.
[*/pkt]