Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Vaksinasi digencarkan, namun vaksin terbatas. Pengiriman Vaksin AstraZeneca dan Sinovac juga belum ada kepastian.
Padang, Padangkita.com – Ditengah upaya menggencarkan vaksinasi untuk mengendalikan pandemic Covid-19, Indonesia dihadapkan pada keterbatasan vaksin. Saat ini, Indonesia hanya punta stok 10 juta vaksin untuk 20 hari ke depan.
Kelanjutannya masih belum jelas, karena vaksin AstraZeneca tengah diembargo, dan China belum punya komitmen baru mengirim Sinovac. Kini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan upaya antisipasi untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia pasca-adanya embargo dari India terkait vaksin AstraZeneca.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI) dan AstraZeneca agar memenuhi komitmen mereka untuk memasok vaksin ke Indonesia.
"Pertama, kita langsung mengontak GAVI. Dan kita juga sudah kontak AstraZeneca untuk memastikan kalau apa yang telah dijanjikan ke kita itu tetap dipenuhi," ujarnya saat melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Kota Padang, Jumat (9/4/2021).
Dia menjelaskan, komunikasi dengan GAVI dan AstraZeneca tersebut dilakukan guna memastikan ketersediaan vaksin di Indonesia.
"Kalau toh pun berkurang, janganlah hilang semuanya. Tapi sebagian saja," sebutnya.
Budi menyampaikan Pemerintah Indonesia juga menjalin komunikasi dengan China apakah bisa memberikan tambahan vaksin Sinovac ke Indonesia.
"Kedua, kita juga melihat yang paling konsisten bisa memberikan vaksin adalah yang dari China. Jadi, kita sudah membuka diskusi dengan pemerintah China apakah bisa memberikan tambahan. Jaga-jaga kalau misalnya vaksin yang dari AstraZeneca India itu terhambat dikirimkan ke kita," ungkapnya.
Selain itu, imbuh Budi, pemerintah juga mencoba mempercepat riset mengenai vaksin mandiri buatan Indonesia. Kemenkes telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
"Sekarang kita akselerasi. Kita sudah alokasikan anggaran Rp400 miliaran untuk tim mempercepat pembangunan vaksin dalam negeri," paparnya.
Budi juga menyampaikan, saat ini, stok vaksin Indonesia berjumlah 10 juta dosis. Menurutnya, kalau program vaksinasi di Indonesia berjalan kepada 500.000 orang sehari, maka 10 juta dosis vaksin tersebut bisa mengamankan program vaksinasi untuk 20 hari ke depan.Baca juga: Sulit Datangkan Lansia, Kendala Program Vaksinasi Covid-19 di Sumbar Belum Capai Target
"Stok kita sampai sekarang masih ada sekitar 10 juta. Dan itu nanti tanggal 15 April akan keluar lagi 5 jutaan. Jadi, kalau vaksin kita sekitar 500.000 sehari, sepuluh juta itu cukup untuk 20 hari ke depan," terangnya. [pkt]