Marrakesh, Padangkita.com - Organisasi Parlemen Internasional (Inter-Parliamentary Union/IPU) bersama Parlemen Kerajaan Maroko mengadakan Forum Parlemen Dunia untuk Dialog Antar-Iman yang diselenggarakan di Marrakesh, pada tanggal 13 - 15 Juni 2023.
Forum mengenai Dialog Antar-Iman yang pertama kali diadakan oleh IPU tersebut menghadirkan anggota Parlemen dari 70 negara, tokoh pemimpin agama, perwakilan dari organisasi-organisasi berbasis keagamaan, serta perwakilan dari organisasi non-pemerintah yang fokus pada isu-isu hubungan antar-agama dan iman.
Pada sesi General Debate, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyampaikan pengalaman Indonesia dalam mengelola kemajemukan bangsa.
Menurut dia, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak sekaligus demokrasi terbesar ketiga di dunia dapat menjadi model bagi negara-negara lainnya.
Fadli Zon juga menyampaikan, bahwa hanya di Indonesia terdapat berbagai hari libur nasional keagamaan bagi para pemeluk agama, antara lain Idulfitri dan Iduladha bagi umat Islam, Natal dan Paskah untuk umat Kristiani, serta Waisak untuk umat Buddha, dan Nyepi untuk umat Hindu.
“Praktik ini adalah bentuk penghormatan bagi agama-agama yang ada di Indonesia. Hal ini kemudian menjadi rekomendasi Indonesia di sesi General Debate yang diadopsi dalam Outcome Document,” kata Fadli dalam keterangannya, dikutip Jumat (16/6/2023).
Politisi Fraksi Partai Gerindra itu menyampaikan bahwa demokrasi dan agama dapat hidup berdampingan dan memberikan kontribusi positif bagi upaya perdamaian dunia. Indonesia aktif di berbagai forum dialog antar-iman pada skala global, termasuk inisiatif melalui R20 pada G20 tahun lalu di Indonesia.
Lebih jauh, Anggota Komisi I DPR RI tersebut juga menyampaikan sejumlah tantangan eksternal bagi harmonisasi agama di Indonesia. Hal itu seperti berkembangnya Islamofobia, aksi-aksi provokatif yang berulang dalam bentuk pembakaran Kitab Suci Al-Quran, serta ujaran kebencian (hate speech) dan kekerasan terhadap minoritas Muslim di Barat, yang memancing ketegangan dalam hubungan antar umat beragama di Indonesia.
Di samping itu, Fadli Zon juga menjelaskan mengenai posisi kunci dari Ideologi Pancasila dan Konstitusi Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa, yang menjamin hak warga negara dalam beragama. Kemudian, untuk memperkuat dan mendukung keharmonisan dalam kehidupan beragama di Indonesia,
“DPR RI, melalui fungsi pengawasan, memantau kegiatan Forum kerukunan antar-beragama yang berperan dalam mengatasi berbagai tantangan dalam kehidupan beragama di Indonesia, antara lain melalui penguatan moderasi dan melawan ujaran kebencian yang berbasis SARA,” ujarnya.
Forum yang mengangkat tema "Working Together for Our Common Future" tersebut dihadiri oleh Delegasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, yang diketuai oleh Fadli Zon selaku Ketua BKSAP (Fraksi Gerindra) sekaligus sebagai Ketua Delegasi.
Baca juga: Berkunjung ke Papua Nugini, BKSAP DPR RI Bahas Kerja Sama hingga Penerbangan Langsung
Kemudian, anggota delegasi yaitu Wakil Ketua BKSAP Sukamta (Fraksi PKS) dan Achmad Hafisz Thohir (Fraksi PAN), dan Anggota BKSAP Syahrul Aidi Maazat (Fraksi PKS), Primus Yustisio (Fraksi PAN), serta Syaikhul Islam (Fraksi PKB). [*/pkt]