Padang, Padangkita.com - Ustaz Arrazy Hasyim menjelaskan penafsirannya soal kalimat tauhid sewaktu mengisi kajian di Rans Entertainment yang dihadiri Raffi Ahmad dan Nagita Slavina baru-baru ini.
"Makna La ilaha Illallah, tiada yang disembah kecuali Allah. Apa saja yang disembah di alam semesta sebenarnya orang nyembah Allah," kata Arrazy dikutip dari kanal YouTube Rans Entertainment yang tayang pada Kamis (22/4/2022).
Hal itu dia katakan saat memaparkan makna takdir. Menurut dia, ada dua cara manusia melihat takdir, yakni baik dan buruk
"Takdir itu bahasa Arab, artinya ukuran. Ukuran yang Allah berikan. Jadi bisa jadi kita ini diberi satu sampai sepuluh ukuran, kita cuma memilih dua atau tiga. Ada orang yang maksimal, dia memilih tujuh, delapan, sembilan, sepuluh," papar dia.
Ia menyebut contoh jika seseorang mengalami sakit, maka sakitnya orang tersebut bisa dilihat sebagai takdir baik maupun buruk.
"Buruk itu bagi kita (yang sakit), tapi bagi yang lain mungkin baik. Dokter, kalau ada orang sehat semua, baik gak bagi dia? Maka, sakitnya seseorang takdir baik bagi dokter. Berarti baik buruk itu subjektif atau objektif? Dari Allah saja turunnya baik," tutur dia.
Arrazy melanjutkan, jika seseorang bisa memilih takdir, maka dia pasti memilih takdir yang menguntungkan bagi dirinya.
"Orang yang tidak terima, ganti tuhan saja? Berani tidak ganti tuhan? Ganti tuhan tidak bisa. Tuhan itu cuma namanya saja yang beda-beda, dia satu," lanjut dia.
Pada saat itulah, Arrazy menjelaskan penafsirannya soal makna kalimat Tauhid.
Menurut dia, apapun yang orang-orang sembah di alam semesta, sebenarnya mereka menyembah Allah.
"Gak usah ke agama lain. Orang Islam saja nyembah Allah yang ada cuma bab rezeki doang. Jadi kalau shalat, mintanya cuma rezeki, rezeki, rezeki. Berarti dia cuma menyembah Allah dalam satu hal, rezeki," imbuh dia.
Selain membahas soal tauhid, Arrazy dalam kajiannya juga menyinggung soal nama ruh.
Bahkan, saat menyapa Raffi Ahmad, ia menyebut bahwa Ahmad yang menjadi penggalan nama artis tersebut merupakan nama sir-nya Rasulullah.
"Nabi Isa itu ketika mengabarkan akan kemunculan Nabi Muhammad, Muhammad bin Abdullah belum lahir. Nabi Isa itu seorang yang disebut Ruh Allah, spirit of God. Maka dia berbicara dengan nama ruh. Disebutlah namanya Nabi Muhammad itu dengan nama ruh-nya, Ahmad," jelas dia.
Arrazy mengatakan, kajian soal nama ruh memang belum akrab didengar banyak orang.
Baca juga: Arrazy Hasyim: Cara Berpuasa Kita Harus Naik Kelas
"Ilmu ini baru kemarin. Biasanya banyak orang yang tanya-tanya, saya jawab, eh ternyata jadi ramai. (Sekarang) kita lagi pending dulu, dan kita tahan dulu kajian tentang nama ruh," celetuk Arrazy. [den/pkt]