Simpang Empat, Padangkita.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Edi Busti mengklarifikasi informasi yang beredar soal lima stafnya yang disebut-sebut positif terinfeksi Covid-19.
Edi Busti mengaskan, lima stafnya memang mengikuti rapid test, tetapi tidak bisa dipastikan stafnya tersebut telah positif terinfeksi Covid-19.
"Dari hasil rapid test yang kami lakukan pada tanggal 27 April ditemukan lima orang staf kami dengan hasil reaktif, bukan positif," tegas Edi Busti kepada wartawan di Media Center Covid-19, Kamis (30/4/2020).
Edi Busti menyayangkan adanya informasi yang beredar di tengah-tengah masyarakat tentang hasil rapid test yang mengatakan stafnya telah positif Covid-19.
Ia menilai hal itu bisa membuat masyarakat menjadi resah dan ketakutan. Sebab, kelima orang stafnya seolah-olah sudah positif, sehingga bisa berdampak merka dikucilkan oleh lingkungannya.
Baca juga: 73.735 KK di Pasbar Akan Terima Bantuan Pemerintah
"Tentu ini sangat kita sayangkan. Apalagi ada oknum yang membocorkan nama lima orang itu. Seharusnya hal ini tidak terjadi," paparnya.
Ditegaskan Edi, hasil rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi bukan mendeteksi terinfeksi virus Corona.
"Rapid test bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi Covid-19," tegasnya.
Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) melalui swab.
"Untuk sementara kelima orang staf tersebut telah kami perintahkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak menyebar informasi tidak benar itu.
"Informasi yang tidak jelas sumbernya hanya akan membuat masyarakat semakin resah," terangnya.
Terhadap adanya informasi yang beredar di media sosial seperti WhatsApp, Edi Busti yang juga Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pasbar, mengajak masyarakat untuk tidak mempercayainya. [rom]