Padang, Padangkita.com - Arsip Pabrik Indarung I PT Semen Padang baru saja ditetapkan sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) pada Anugerah MKB Tahun 2023 yang digelar dalam rangka Peringatan Hari Kearsipan ke-52, Selasa, (23/5/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto mengatakan, arsip Pabrik Indarung I PT Semen Padang akan diproses menjadi Memory of the World.
"Semoga, penetapan MKB arsip pabrik Indarung I ini menjadi penyemangat buat kita semua untuk terus menambah kekayaan intelektual negara, khususnya arsip sejarah. Kedepannya, arsip Indarung I yang telah ditetapkan sebagai MKB ini akan kita proses menjadi Memory of the World dan untuk mewujudkan itu kami minta dukungan PT Semen Padang," terangnya.
Sementara itu, Dirut PT Semen Padang, Asri Mukhtar mengatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur dan bangga. Karena, kerja keras yang telah dilakukan akhirnya terbalas dengan ditetapkannya arsip Indarung I sebagai MKB. Namun begitu, penetapan MKB ini bukan akhir dari semuanya.
"Ini bukan akhir, masih ada tahapan yang akan kita lakukan untuk menjadikan arsip Indarung I sebagai Memory of the World. Dan tentunya, kami juga butuh dukungan dari ANRI untuk bisa mewujudkan arsip Indarung I sebagai Memory of the World," kata Asri Mukhtar.
Lebih lanjut ia mengatakan, Arsip Indarung I yang telah ditetapkan sebagai MKB merupakan satu rangkaian dengan Cagar Budaya Nasional Pabrik Indarung I Semen Padang.
"Artinya, Cagar Budaya Nasional itu fisiknya dan MKB ini adalah arsipnya," pungkasnya.
Untuk diketahui, Memory of the world (MoW) adalah program UNESCO yang bertujuan melestarikan warisan dokumen dunia untuk menjamin preservasi (pelestarian) arsip sehingga mampu diakses masyarakat sebagai warisan dokumenter dunia, disimpan dan dirawat sesuai standar di lembaga kearsipan.
Proses penominasian arsip untuk menjadi MoW Register dapat diajukan oleh siapa pun atau organisasi, termasuk pemerintah dan LSM.
Baca Juga : Akhirnya, Arsip Indarung I Ditetapkan Sebagai Memori Kolektif Bangsa oleh ANRI
Namun, prioritas akan diberikan kepada nominasi yang dibuat oleh atau melalui komite regional atau nasional yang relevan dari komite Dunia, yang kemudian dilanjutkan ke Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. [*/hdp]