Universitas Negeri Padang (UNP) mengeluarkan Surat Edaran tentang "Kewaspadaan Dini dan Kesiapsiagaan Menghadapi COVID-19 atau virus corona"
Padang, Padangkita.com - Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Ganefri mengeluarkan surat edaran tentang "Kewaspadaan Dini dan Kesiapsiagaan Menghadapi COVID-19 atau virus corona".
Kepala Bagian Humas UNP Novri Elvida mengatakan Surat edaran bernomor 0781/UN35/HM/2020 tersebut dilandaskan pada pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tentang perkembangan Corona Virus Dicease (COVID 19) yang semakin meningkat.
Sebagai langkah pencegahan akan hal tersebut, rektor UNP pun meminta kepada seluruh mahasiswa, tenaga pendidikan, staf pengajar dan tamu UNP dari luar negeri untuk memperhatikan beberapa hal berikut seperti yang tercantum dalam surat edaran tersebut.
Baca juga: Oknum Dosen UNP Pelaku Pelecehan Terhadap Mahasiswi Resmi Ditahan
Pertama, seluruh sivitas akademika UNP tidak direkomendasikan untuk melakukan perjalanan keluar negeri terutama ke negara-negara yang tengah terdampak COVID-19, seperti China, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, Turki, Jepang, Australia, Spanyol, Philipina, India, Kuwait, Amerika Serikat, Vietnam, Canada, Jerman, Perancis, Inggris, Belanda, dan lain-lain.
Kedua, seluruh sivitas UNP dianjurkan untuk tidak panik dan selalu melakukan tindakan pencegahan penularan penyakit seperti, menjaga kebersihan, mencuci tangan dengan sabun cair dan bilas setidaknya 20 detik dan keringkan, serta mencegah kontak dengan penderita batuk/pilek, mengkonsumsi makanan sehat, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menggunakan masker.
Ketiga, Bagi sivitas akademika yang mengalami gejala demam, batuk-batuk, sesak napas agar segera melakukan pemeriksaan di Poliklinik UNP atau rumah sakit terdekat.
Keempat, bagi sivitas akademika yang baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri harap membatasi interaksi dengan sivitas UNP lainnya maupun anggota keluarga selama 14 hari sejak kepulangannya ke Indonesia.
Kelima, bagi tamu warga negara asing yang berkunjung ke UNP wajib melewati Screening dari Otoritas bandara dan harus membawa Health Certificate dan travel insurance dari negara asal untuk melakukan interaksi di UNP.
Selain lima poin tersebut, dalam surat edaran rektor Universitas Negeri Padang UNP) itu juga dicantumkan poin keenam juga dilampirkan alamat website buku PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) yang dapat diterbitkan oleh Kemenkes RI tanggl 17 Februari 2020.
Novri Elvida menyatakan surat edaran rektor itu dikeluarkan berdasarkan himbauan dari Kemenkes RI mengenai maraknya penyebaran virus corona atau COVID-19 dari hari ke hari.
"Sekarang kan marak virus corona, jadi surat itu dikeluarkan dalam hal mengantisipasi virus corona di UNP," kata Novri, Senin (02/03/2020).
Novri mengatakan bahwa surat edaran itu akan dicabut setelah tidak ada lagi penyebaran virus corona tersebut.
"Surat edar itu berlaku sampai habis coronanya," ujar Novri.
Lebih lanjut ia mengatakan, bagi sivitas akademika yang alami demam, flu, batuk, bahkan pilek bisa memeriksakan kesehatannya ke Poliklinik UNP sesuai dengan poin ketiga dalam surat edaran rektor UNP tersebut.
Realisasi surat edaran rektor UNP tersebut pun mulai diberlakukan kepada salah seorang mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang UNP yang baru saja pulang dari Jepang, Suhervina Sinta Wati.
Kepada tim Padangkita.com, Suhervina mengaku bahwa ia langsung dihubungi oleh Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Desvalini Anwar via telpon setelah kepulangannya dari Jepang pada Sabtu, (29/02/2020).
Suhervina diminta untuk beristirahat dulu di rumah dan menjaga kesehatannya. Terlebih Jepang adalah salah satu negara terdampak virus corona atau COVID-19.
Mahasiswa Tahun Masuk 2016 itu pun menceritakan bagaimana kondisi masyarakat di Jepang saat ia berada di sana. Katanya, di awal ia berada di sana, masyarakat Jepang belum terlalu heboh membahas virus corona.
Namun, ketika mendekati waktu kepulangannya ke Indonesia, penyebaran virus corona pun mulai ramai dibicarakan dan dikhawatirkan oleh masyarakat Jepang.
"Pas awal di sana masih biasa aja, nggak terlalu heboh. Pas udah mau pulang baru heboh masalah virus corona itu," ujarnya, Senin (02/03/2020).
Ia pun menceritakan bahwa semua warga negara Jepang akhir-akhir ini selalu menggunakan masker keluar rumah.
"Sekarang semuanya pakai masker kalau keluar rumah," pungkasnya. (Jly)